
Penembakan Warga oleh Polisi Perbatasan Timor Leste di Wilayah NTT
Tim Inafis Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan olah tempat kejadian perkara setelah seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Paulus Kaet Oki (60) diduga terkena tembakan dari polisi perbatasan Timor Leste. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa petugas Inafis menemukan beberapa barang bukti yang relevan dengan kejadian tersebut.
Salah satu informasi yang diperoleh adalah adanya 8 selongsong peluru dan satu proyektil senjata laras panjang yang ditemukan di lokasi kejadian. Menurut Kasubsi Pidm Seksi Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, proyektil dan peluru tersebut diduga berasal dari tembakan yang dilakukan oleh polisi perbatasan Timor Leste saat terjadi konflik antara warga kedua negara pada Senin (25/8/2025) pagi.
Wilco menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang ada di lokasi, terdengar sekitar 8 kali letusan senjata. Dugaan sementara menyebutkan bahwa tujuh personel Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste menggunakan senjata laras panjang dalam insiden ini. Akibatnya, seorang warga Indonesia bernama Paulus Kaet Oki mengalami luka tembak tembus pada bahu kanannya.
Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Selain itu, personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan guna meredam bentrokan serta mengamankan warga. Situasi akhirnya berhasil dikendalikan dan dinyatakan kondusif. Seluruh personel gabungan meninggalkan lokasi setelah proses penanganan selesai.
Sebanyak 24 warga Indonesia yang terlibat dalam insiden ini dimintai keterangan oleh Polres TTU untuk penyelidikan lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar dapat dipastikan kejelasan terkait peristiwa yang terjadi.
Masalah Batas Negara Memicu Konflik
Sebelumnya, diberitakan bahwa seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU, NTT, ditembak oleh petugas keamanan dari negara Timor Leste pada Senin (25/8/2025). Camat Bikomi Nilulat, Saverianus Lake, mengonfirmasi bahwa ada warga yang ditembak dan sedang dirawat di Puskesmas Inbate.
Menurut Lake, penembakan itu terjadi karena masalah batas negara antara Kabupaten TTU dengan Distrik Oekusi, Timor Leste. Warga Desa Inbate kesal karena lahan mereka dicaplok oleh warga Timor Leste. Akibatnya, terjadi bentrokan antara warga kedua negara pada Senin pagi tadi.
Lake menyebutkan bahwa batas negara digeser hingga belasan hektar. Ia memperkirakan luas lahan yang terkena penggeseran mencapai 12 hektar lebih. Kejadian ini juga dibenarkan oleh Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
"Betul. Ditembak oleh polisi perbatasan Timor Leste (UPF)," ujar Falentinus singkat. Informasi ini menunjukkan bahwa insiden ini tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terkait hubungan antar negara dan penguasaan wilayah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!