Pidato Powell di Jackson Hole Mengubah Arah Pasar Kripto
Pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole pada Jumat malam WIB menjadi momen penting yang mengubah arah pasar kripto. Sebelumnya, pasar cenderung bearish, namun setelah pidato tersebut, pasar langsung meledak. Ethereum mencetak rekor baru dengan harga USD 4.891 atau sekitar Rp 79,6 juta, sementara Bitcoin sempat menembus angka USD 117.377 atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Momentum ini terjadi hanya beberapa jam setelah Powell menyampaikan pidatonya di depan para ekonom dan bankir sentral dunia di Jackson Hole, Wyoming. Dalam pidatonya, Powell memberi sinyal bahwa The Fed siap mengubah arah kebijakan. Ia menyatakan bahwa waktunya untuk menyesuaikan kebijakan sudah tiba, dan arah kebijakan akan ditentukan berdasarkan data yang masuk.
Selama dua tahun terakhir, The Fed menjaga suku bunga tinggi guna menekan inflasi. Akibatnya, investor cenderung menghindari aset berisiko seperti saham teknologi dan kripto. Namun, Powell kini menegaskan bahwa inflasi telah turun signifikan ke 2,5 persen, mendekati target 2 persen. Ia juga yakin bahwa inflasi bisa ditekan tanpa harus mengorbankan tenaga kerja.
Sinyal ini sangat penting karena kripto sangat sensitif terhadap likuiditas global. Ketika suku bunga tinggi, investor lebih memilih obligasi atau deposito dolar yang aman. Namun, ketika The Fed membuka ruang pemangkasan bunga, dana besar mulai mencari peluang di aset berisiko dengan imbal hasil tinggi, dan kripto menjadi salah satu target utama.
Reaksi pasar kripto terhadap pidato Powell terjadi dengan cepat. Beberapa jam setelah pidato, Ethereum langsung menembus rekor baru sebesar USD 4.891 (Rp 79,6 juta), melampaui puncak sebelumnya pada November 2021. Sementara itu, Bitcoin yang sempat stagnan di kisaran USD 110.000, melonjak ke USD 117.377 (Rp 1,9 miliar).
Powell juga menyebut perjalanan panjang The Fed sejak pandemi. Awalnya, ia menyebut inflasi bersifat transitory, namun ternyata lebih bertahan lama. The Fed lalu menaikkan suku bunga secara agresif, total 525 basis poin sejak 2022. Kini, setelah inflasi melandai dan pasar tenaga kerja stabil, Powell membuka opsi sebaliknya: pemangkasan bunga.
Mengapa Kripto Sangat Terpengaruh?
Berbeda dengan saham atau obligasi, kripto tidak memiliki arus kas atau pendapatan. Nilainya sangat dipengaruhi oleh sentimen dan aliran dana global. Ketika likuiditas bertambah, investor mencari aset dengan potensi kenaikan terbesar. Bitcoin, sebagai aset digital terpopuler, biasanya menjadi tujuan pertama. Ethereum menyusul karena memiliki ekosistem aplikasi terdesentralisasi (DeFi dan NFT) yang semakin matang.
Sinyal dovish Powell menjadi katalis sempurna karena menggabungkan dua hal: ekspektasi bunga turun dan keyakinan ekonomi Amerika tidak jatuh resesi. "Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung pasar tenaga kerja yang kuat sambil terus membuat kemajuan menuju stabilitas harga," tegasnya.
Meski euforia tinggi, pasar tetap menunggu kepastian. The Fed akan rapat lagi pada September untuk memutuskan suku bunga. Jika benar dipangkas, arus dana global bisa semakin deras masuk ke kripto. Namun, investor juga diingatkan agar tetap waspada. Powell menegaskan keputusan akan berbasis data. Jika inflasi kembali naik, arah bisa berubah.
Tren Pasar Kripto Saat Ini
Untuk sementara, pasar kripto menikmati angin segar. Bitcoin dan Ethereum bukan hanya mencatat rebound, tapi juga menorehkan sejarah baru. Dengan The Fed mulai melunak, banyak analis memperkirakan bull run kripto bisa berlanjut, bahkan membuka jalan menuju altseason. Namun, investor tetap perlu memantau perkembangan data dan kebijakan The Fed secara berkala.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!