
Penyelundupan Uang Rp10 Miliar yang Melibatkan Taksi Online
Anggun Tyas, seorang karyawan Bank Jateng Cabang Wonogiri, Jawa Tengah, dilaporkan kabur dengan membawa uang senilai Rp10 miliar. Kejadian ini terjadi pada Senin (1/9/2025), ketika Anggun menggunakan layanan taksi online untuk pergi dari Kawasan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Awalnya, Anggun meninggalkan mobil operasional bank karena tidak tahu ke mana arahnya setelah membawa kabur uang tersebut. Sebelum naik taksi, dia menghubungi tersangka Dwi Sulistyo alias Oyi untuk memesan kendaraan. Tujuan awalnya adalah rumah temannya bernama Agus. Namun, ternyata saat sampai di lokasi, sopir taksi online mengantarkan Anggun ke rumah teman Oyi.
Sopir taksi online itu mengaku bingung karena arah dan tujuan Anggun tidak jelas. Ia hanya menuruti instruksi dari Anggun tanpa memahami alasan di balik perjalanan tersebut. Setelah berhasil mengantar Anggun, sopir diberi imbalan berupa uang sebesar Rp10 juta serta sebuah ponsel.
Pembelian Rumah sebagai Tempat Penyembunyian
Setelah kabur, Anggun memutuskan untuk membeli sebuah rumah di Padukuhan Pejaten, Kalurahan Giriwungu, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Rumah tersebut dibeli dengan harga Rp140 juta, namun hanya sebagian kecil yang dibayar, yaitu Rp70 juta. Alasan pembelian rumah ini adalah untuk menyembunyikan uang hasil kejahatan.
Rumah yang terletak di jalan kampung dan di perbukitan memiliki sinyal yang sulit masuk, sehingga menjadi tempat yang ideal untuk menyimpan uang. Anggun menyimpan uang sebesar Rp9,4 miliar dalam karung berukuran 50 kilogram di dalam rumah tersebut. Sisanya digunakan untuk membeli beberapa barang seperti mobil Daihatsu Ayla, dua sepeda motor, perabot rumah tangga, dan ponsel.
Peran Teman dan Upah yang Diterima
Dari pengakuan Wakil Kepala Polresta Solo, AKBP Sigit, ide untuk membawa kabur uang Rp10 miliar murni datang dari Anggun sendiri. Temannya, Dwi Sulistyo, hanya membantu saat proses pelarian. Dwi mendapat upah sebesar Rp3,5 juta dari Anggun atas bantuan yang diberikan.
Selain itu, istri Anggun, yang berinisial I, tidak terlibat dalam kejahatan ini. I mengaku tidak mengetahui perbuatan suaminya. Saat mengetahui kabar tentang hilangnya uang, I merasa kaget dan tidak percaya bahwa suaminya melakukan pencurian. Menurut I, tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelum hari kejadian.
Pada pagi hari, Anggun masih terlihat normal. Bahkan, ia sempat mencuci mobil dan menatap istrinya tanpa memberi informasi apa pun. Hingga akhirnya, nomor telepon Anggun tidak aktif lagi, membuat keluarga dan pihak bank mencari tahu keberadaannya.
Akibat dari Tindakan yang Dilakukan
Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya tindakan yang dilakukan oleh Anggun. Tidak hanya membawa kabur uang bank, tetapi juga melibatkan orang lain dalam rencana penyembunyian. Dengan adanya pembelian rumah dan mobil, Anggun berusaha menghilangkan jejak kejahatannya. Namun, akhirnya polisi berhasil mengungkap kejadian ini dan menetapkan tersangka.
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian menunjukkan bahwa Anggun memiliki rencana matang dalam menjalankan aksinya. Meski begitu, kecerobohan dalam mengatur keuangan dan kehidupan sehari-hari akhirnya memicu kecurigaan dan investigasi yang lebih lanjut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!