Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Jayapura, Jadi Potensi Wisata Bahari Baru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Jayapura, Jadi Potensi Wisata Bahari Baru

Penemuan Bangkai Pesawat Sisa Perang Dunia II di Papua Menarik Minat Wisatawan Bawah Laut

Penemuan bangkai pesawat yang diduga berasal dari Perang Dunia II di perairan Holltekamp, Jayapura, Papua, telah menjadi perhatian masyarakat dan para penyelam. Lokasi ini kini berpotensi menjadi destinasi wisata bawah laut yang menarik bagi para penggemar kegiatan menyelam dan sejarah.

Bangkai pesawat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Markus Hababuk saat sedang mencari ikan dan cumi-cumi di area yang berada pada kedalaman sekitar lima meter. Kejadian ini mengundang perhatian pihak berwenang dan tim penyelam setempat untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Tim penyelam dari Cycloop Diving, Absentinus Sembiring, menjelaskan bahwa bangkai pesawat masih memiliki bagian-bagian seperti badan, sayap, dan ekor yang terlihat utuh. Ia mengungkapkan bahwa bentuk bangkai pesawat ini mirip dengan yang pernah ditemukan di Distrik Depapre dan Danau Sentani. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa bangkai pesawat tersebut merupakan pesawat berbaling-baling tunggal yang dirancang untuk dua orang.

Absentinus berharap masyarakat sekitar dapat menjaga lokasi penemuan ini agar tidak rusak. Ia menilai, jika dikelola dengan baik, bangkai pesawat ini bisa menjadi destinasi wisata bawah laut yang menarik. Di Depapre, misalnya, bangkai pesawat sisa Perang Dunia II yang berada di kedalaman 27 meter telah dikelola oleh kelompok masyarakat setempat dan memberikan dampak positif dalam hal ekonomi.

Bhabinkamtibmas Kampung Enggros, Imron, mengaku mendapatkan laporan pertama tentang penemuan bangkai pesawat dari Markus Hababuk. Ia kemudian melanjutkan informasi tersebut kepada Absentinus Sembiring untuk dilakukan penyelaman dan pengecekan lebih lanjut. Tim penyelam berencana kembali melakukan pencarian untuk menemukan bagian-bagian lain dari pesawat yang mungkin terpisah.

Dengan penemuan ini, potensi pariwisata bawah laut di wilayah Jayapura semakin berkembang. Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa lokasi ini tetap terjaga dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Selain itu, penemuan ini juga membuka peluang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan situs sejarah yang ada di sekitar mereka.

Selain sebagai objek wisata, bangkai pesawat ini juga bisa menjadi tempat penelitian dan edukasi bagi generasi muda tentang sejarah Perang Dunia II. Dengan adanya aktivitas penyelaman dan pengelolaan yang profesional, lokasi ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta alam dan sejarah.

Para penyelam dan masyarakat setempat diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga kelestarian lokasi ini. Dengan kolaborasi antara pihak berwenang, komunitas lokal, dan penggemar penyelaman, lokasi penemuan bangkai pesawat ini bisa menjadi salah satu destinasi unggulan di Papua.