Penjelasan Bos KAI tentang Utang Raksasa Kereta Cepat: Ini Bom Waktu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

KAI Berkomitmen Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat Whoosh

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, Bobby Rasyidin, mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anggara Nusantara (BPI Danantara) untuk membahas masalah utang yang terjadi pada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ia menyebut bahwa permasalahan ini merupakan "bom waktu" yang harus segera ditangani.

Pernyataan Bobby tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama anggota Komisi VI DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Dalam rapat pertamanya dengan anggota DPR, Bobby mendapat banyak pertanyaan terkait beban utang dari proyek kereta cepat Whoosh.

Ketua Komisi VI DPR, Anggia Ermarini, menilai bahwa kinerja KAI secara umum cukup baik, tetapi terganggu oleh masalah utang Whoosh. Ia menyatakan bahwa meskipun kereta api memiliki potensi keuntungan, adanya beban utang membuat perseroan mengalami defisit.

Pandangan serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR, Darmadi Durianto. Menurutnya, beban yang dialami KAI dalam dua tahun terakhir sangat besar, terlebih karena harus menanggung proyek kereta cepat. Ia menjelaskan bahwa jika dihitung hingga 2025, beban keuangan dan kerugian dari KCIC bisa mencapai lebih dari Rp 4 triliun. Dari total utang KCIC sendiri, sekitar Rp 950 miliar dikalikan dua sudah mencapai angka tersebut.

Sementara itu, politikus PDIP lainnya, Mufti Anam, menyarankan agar manajemen KAI tidak hanya menunggu bantuan dari Danantara. Ia meminta Dirut KAI untuk segera mengambil langkah konkret dalam membayar utang KCIC agar persoalan ini dapat diselesaikan secara mandiri. Ia menegaskan bahwa KAI harus menguasai roadmap kereta Whoosh, karena jika tidak, utang yang menjadi beban KAI akan semakin besar.

Menanggapi masukan dan kritik dari anggota dewan, Bobby memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah kereta cepat agar tidak menambah beban keuangan bagi perseroan. Ia menjelaskan bahwa saat ini masih ada kendala-kendala internal dalam organisasi KAI, dan pihaknya membutuhkan waktu satu minggu untuk mendalami permasalahan ini.

Proyek Kereta Cepat Indonesia China Jakarta–Bandung dibangun pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Proyek ini diresmikan oleh Jokowi pada 2 Oktober 2023, dan KCIC mulai beroperasi secara komersial dengan nama Whoosh sejak 17 Oktober 2023.

Awalnya, proyek ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$ 6,02 miliar. Namun, dalam perjalanannya terjadi pembengkakan biaya hingga mencapai US$ 7,22 miliar. Dari total biaya pengembangan tersebut, sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank senilai US$ 5,415 miliar. Dengan bunga tahunan utang pokok sebesar 2 persen dan bunga tambahan untuk cost overrun sebesar 3,4 persen per tahun, KCIC harus membayar sekitar US$ 120,9 juta per tahun.