
Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 4:41 PM
Pakistan mengalami penurunan tajam dalam pendanaan asing pada Juli 2025, dengan aliran masuk turun sebesar 4,55 miliar dolar dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut Kementerian Urusan Ekonomi, negara tersebut menerima 694,5 juta dolar pada Juli, turun dari 5,25 miliar dolar pada Juni. Laporan tersebut menyebutkan pengeluaran yang lebih sedikit dari lembaga multilateral dan keterlambatan dalam pinjaman luar negeri yang direncanakan sebagai alasan utama penurunan tersebut.
Meskipun terjadi penurunan bulanan yang tajam, data menunjukkan peningkatan dalam perbandingan tahunan. Pada Juli 2024, Pakistan telah menerima dana asing sebesar 436,4 juta dolar. Ini berarti aliran masuk eksternal pada Juli 2025 lebih tinggi sebesar 260 juta dolar. Namun, para ahli ekonomi berargumen bahwa pertumbuhan tahunan tetap rendah mengingat kebutuhan pembiayaan yang meningkat dan kewajiban utang negara tersebut.
Pada Juli 2025, Pakistan berhasil mendapatkan pinjaman asing sebesar 675,7 juta dolar dari berbagai sumber bilateral dan multilateral. Pemerintah juga menerima 18,9 juta dolar dalam bentuk bantuan, terutama dari mitra pembangunan. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Pakistan sangat bergantung pada pinjaman daripada bantuan, yang menambah tekanan pada pembayaran utang dan pengelolaan fiskal.
Menghadapi masa depan, pemerintah memperkirakan bahwa Pakistan akan membutuhkan 19,77 miliar dolar AS dalam pembiayaan eksternal selama tahun anggaran 2025-26. Ini termasuk dana yang diperkirakan sebesar 9 miliar dolar hingga 5 miliar dolar dari Arab Saudi dan 4 miliar dolar dari Tiongkok. Dana ini diharapkan dapat mendukung cadangan devisa dan memenuhi pembayaran utang luar negeri.
Para analis memperingatkan bahwa penurunan bulanan yang tajam bisa menjadi tanda masalah dalam strategi pendanaan luar negeri pemerintah. Tanpa aliran masuk yang konsisten, Pakistan mungkin kesulitan menjaga stabilitas cadangan, mengelola tekanan mata uang, atau memenuhi ambang batas kinerja IMF. Laporan ini menekankan pentingnya disiplin fiskal yang lebih baik, pencairan yang tepat waktu, dan partisipasi diplomatik yang lebih kuat dengan negara-negara donatur.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!