Ini didorong oleh adopsi yang lebih luas dari berbagai teknologi energi bersih.
Pasaran energi terbarukan global diperkirakan mencapai 3,875 triliun dolar pada tahun 2035, dengan tingkat pertumbuhan tahunan komposit sebesar 12,5% antara tahun 2025 dan 2035.
Menurut Transparency Market Research Inc., tingkat tahun 2035 lebih dari tiga kali lipat ukurannya dibandingkan 2024. Ekspansi ini berkat adopsi energi surya, angin, hidro, dan sumber energi hijau lainnya, serta inisiatif pemerintah yang mendukung.
"Kementerian, perusahaan, dan komunitas di seluruh dunia memprioritaskan pengadopsian energi terbarukan untuk melawan perubahan iklim, mengurangi jejak karbon, dan menjamin kemandirian energi. Kemajuan teknologi, penurunan biaya sistem energi terbarukan, dan kebijakan yang mendukung telah membuat energi terbarukan semakin kompetitif dibandingkan sumber energi tradisional," kata analisis tersebut.
Pada tahun 2035, energi terbarukan diharapkan mendominasi penghasilan listrik global, didorong oleh komitmen untuk mencapai target karbon net zero dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Pasaran diperkirakan akan menyaksikan penerimaan utama hidrogen hijau yang didorong oleh energi terbarukan, ekspansi besar-besaran pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dan pertanian surya mengambang, penggunaan luas mikrogriid terdesentralisasi untuk akses energi di daerah terpencil, serta integrasi energi terbarukan ke dalam sektor industri berat dan transportasi.
Pertumbuhan akan dipimpin oleh Asia-Pasifik, diikuti oleh Eropa dan Amerika Utara, dengan dukungan kebijakan yang kuat dan investasi energi terbarukan skala besar.
Pemain utama meliputi Iberdrola, Enel, Ørsted, dan NextEra. Mereka memanfaatkan portofolio skala besar, perjanjian pembelian listrik jangka panjang, serta kemampuan operasi dan pemeliharaan digital yang canggih untuk mengoptimalkan kinerja dan keandalan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!