Jika dunia terus menggunakan batu bara, mari kita jadikannya berkelanjutan

Memiliki pendapat kuat tentang surat-surat ini, atau aspek lain dari berita? Bagikan pendapat Anda dengan mengirimkan Surat Pembaca Anda ke kami melalui email di letters@scmp.com atau mengisi bagian form Google iniSubmisi tidak boleh melebihi 400 kata, dan harus mencakup nama lengkap dan alamat Anda, serta nomor telepon untuk verifikasi.

Perdebatan global tentang batu bara sangat penuh semangat tetapi sering kurang realistis. Selama bertahun-tahun, batu bara telah diabaikan dalam diskusi kebijakan, seolah-olah mengabaikannya dapat menghapus perannya dalam memasok energi untuk kehidupan dan mata pencaharian.

Pada 2024, dunia mengonsumsi batu bara lebih banyak daripada sebelumnya. Bank meminvestasikan lebih dari 130 miliar dolar AS dalam proyek batu bara di Asia, Amerika Serikat, dan Eropa. Permintaan telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 2000 dan empat kali lipat sejak tahun 1950-an. Badan Energi Internasional tidak lagi menyebutkan "puncak batu bara", tetapi tentang dataran yang akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan. Fakta-fakta ini mungkin tidak nyaman, tetapi tetap menjadi kenyataan bagi banyak orang.

Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang topik dan tren terbesar dari seluruh dunia? Dapatkan jawabannya denganPengetahuan SCMP, platform kami yang baru berisi konten yang telah dipilih dengan penjelasan, FAQ, analisis, dan infografis yang disajikan oleh tim kami yang memenangkan penghargaan.

Di Afrika, investasi energi tahun ini turun sepertiga dibandingkan tahun 2015. Bagi jutaan orang, isu ini bukan memilih antara sumber energi tetapi mendapatkan listrik yang terjangkau dan andal. Menolak pendanaan dan asuransi untuk proyek batu bara memperdalam masalah ketidaksetaraan daripada menyelesaikannya.

Koal tetap menjadi tulang punggung ekonomi modern, menyuplai baja, semen, manufaktur, dan jutaan pekerjaan. Bahkan energi terbarukan bergantung padanya, karena turbin angin, panel surya, dan kendaraan listrik memerlukan baja dan/atau semen yang berasal dari batu bara. Di banyak wilayah, batu bara juga menjamin listrik yang terjangkau dan kompetitif dalam industri, serta merupakan satu-satunya sumber daya listrik dasar yang dapat diandalkan.

Jalan maju adalah tidak meninggalkan batu bara, tetapi mengubahnya. Kerangka kerja Sustainable Coal Stewardship (SCS) FutureCoal menguraikan teknologi yang telah terbukti dapat mengurangi emisi hingga 99 persen sambil menciptakan pasar baru untuk produk bernilai tinggi seperti mineral kritis, grafena, dan serat karbon. Pendekatan ini mendorong modernisasi dan investasi yang bertanggung jawab, memberikan hasil ekonomi dan lingkungan yang lebih baik dari setiap ton batu bara.

Pembiayaan yang adil dan setara harus mengikuti hasil, bukan ideologi. Itulah sebabnya, Michelle Manook, kepala eksekutif FutureCoal, dan saya menulis kepada lebih dari 700 pemangku kepentingan pemerintah, keuangan, asuransi, investasi, dan perbankan, meminta dukungan yang sama untuk batu bara metalurgi dan batu bara termal dalam kerangka SCS. Jika dunia terus menggunakan batu bara, dan semua bukti menunjukkan bahwa akan terus demikian, prioritasnya harus membuatnya lebih efisien dan lebih berkelanjutan.

Asia sedang memimpin jalan. Tiongkok sedang membangun fasilitas CCUS (penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon) terbesar di dunia berbasis batu bara, Jepang sedang menguji amonia tanpa emisi karbon, dan program gasifikasi batu bara India bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk sambil menangkap emisi karbon dioksida.

Peran batu bara tidak menghilang; tantangannya adalah bagaimana membiayai dan menerapkannya secara bertanggung jawab. Dengan akses yang sama terhadap modal dan investasi yang pragmatis, batu bara dapat berkontribusi terhadap masa depan yang berkelanjutan.

Mike Teke, ketua, FutureCoal

Ekonomi perak di Hong Kong hanyalah mimpi yang tidak mungkin terwujud

Baru-baru ini, pemerintah, anggota legislatif, dan pengusaha mulai membicarakan apa yang disebut ekonomi emas tua. Menurut saya, itu adalah ilusi.

Saya dipaksa pensiun pada usia 60 tahun karena kebijakan yang sudah usang, meskipun saya benar-benar sehat dan mampu terus produktif. Tidak tahu sampai kapan saya mungkin hidup, saya tentu harus hemat dalam pengeluaran saya, termasuk pergi ke Shenzhen untuk makan dan berbelanja.

Saat mencari pekerjaan, saya menemukan bahwa meskipun nasihat pemerintah, baik perusahaan sektor publik maupun swasta menghindari merekrut orang-orang dengan usia saya, dan saya juga mengetahui betapa buruknya para pemberi kerja di banyak industri menangani karyawan mereka, seperti meminta karyawan bekerja 12 jam sehari dan enam hari seminggu, dengan upah yang tidak memungkinkan mereka untuk hidup layak dan menabung cukup. Sekarang para pemberi kerja bahkan diperbolehkan untukimpor tenaga kerjasementara karyawan lokal kehilangan pekerjaan mereka.

Dana Wajib Persediaan tampaknya dirancang dengan kepentingan sektor keuangan dan pemberi kerja di pikiran, bukan dalam kepentingan terbaik karyawan. Hong Kong adalahekonomi bebasdi dunia, tetapi kita juga memilikiperumahan yang paling tidak terjangkau, akesenjangan kekayaan yang membesardan, beberapa tahun yang lalu, mencatat salah satu skor terendah dalam sebuah studi tentang apakah para penjual menyambut pembeli dengan senyuman. Ini mengatakan banyak tentang apa yang sedang terjadi.

Kondisi ekonomi hari ini adalah hasil dari semua kebijakan ekonomi yang buruk dan praktik bisnis selama bertahun-tahun. Sekarang, ketika ekonomi dan bisnis sedang dalam kesulitan, pemerintah dan pengusaha tampaknya ingin memanfaatkan orang tua, berusaha menguras tabungan mereka yang sedikit itu dari saku mereka.

Sebagai pensiunan, saya akan meminimalkan pengeluaran saya, lalu meninggalkan apa pun yang bisa saya tabung kepada anak-anak saya, yang menghadapi masa yang lebih sulit daripada kami. Jadi, berhenti berkhayal dan carilah bisnis di tempat lain, mohon.

Joseph Lee, Pat Heung

Artikel Lain dari SCMP

Bangkai paus berukuran 10 meter ditemukan di Teluk Mirs, otoritas Hong Kong mengatakan

Pertemuan Kardinal dengan Paus merupakan tanda baik bagi hubungan Tiongkok-Vatikan

Malaysia harus menghadapi masalah bullying sekolah yang mematikan setelah kematian Zara

Tiongkok bergerak untuk meningkatkan kemandirian elektroniknya saat AS memperketat pembatasan chip

Artikel ini pertama kali diterbitkan di South China Morning Post (www.scmp.com), media berita utama yang meliput Tiongkok dan Asia.

Hak Cipta (c) 2025. South China Morning Post Publishers Ltd. Seluruh hak cipta dilindungi.