Pasaran Asia naik setelah Wall Street pulih

Pasaran saham Asia pada pagi hari Kamis cenderung naik, meniru kenaikan di Wall Street karena laporan pasar tenaga kerja yang lemah di Amerika Serikat meningkatkan harapan akan pemotongan suku bunga.

Saham Eropa dan AS menguat pada hari Rabu karena penurunan obligasi global mereda, dengan saham perusahaan induk Google Alphabet melonjak setelah putusan pengadilan yang menguntungkan.

Sementara itu, emas mencapai level tertinggi baru karena para investor terus khawatir mengenai meningkatnya utang pemerintah. Suku bunga obligasi Jepang juga mencapai rekor baru.

Indeks benchmark Asia naik di Tokyo, Seoul, Sydney dan Taipei selama perdagangan pagi Kamis.

Shanghai turun 0,9 persen, sementara Hong Kong turun 0,2 persen.

Di Shanghai, saham perusahaan semikonduktor Tiongkok terkemuka Cambricon — yang merupakan pesaing utama perusahaan chip besar Amerika Serikat Nvidia di pasar setempat — turun lebih dari sembilan persen.

Laporan pasar tenaga kerja AS yang lembut pada hari Rabu menunjukkan penurunan jumlah lowongan pekerjaan membantu meningkatkan kepercayaan investor bahwa Fed akan memangkas suku bunga.

"Dolar, tentu saja, jatuh di bawah beban data pekerjaan yang lebih lemah dan suku bunga yang lebih rendah, serta meningkatnya taruhan akan pemotongan suku bunga oleh Fed, memberi dorongan awal kepada Asia," tulis Stephen Innes dari SPI Asset Management, dalam sebuah catatan.

Ketika dolar AS melemah, aset Asia secara instan terlihat lebih menarik dalam istilah mata uang yang disesuaikan, dan saham regional seharusnya bangkit setelah awal September yang lambat.

Investor di Jepang merespons pada hari Rabu terhadap kekhawatiran bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba mungkin segera dipaksa mundur setelah wakilnya di partai berkuasa Liberal Democratic Party menyatakan akan mengundurkan diri pada hari Selasa karena hasil pemilihan umum Senat yang buruk pada Juli.

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang jangka 30 tahun naik ke rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 3,29 persen pada Rabu, sementara imbal hasil obligasi jangka 20 tahun mencapai 2,69 persen - yang tertinggi sejak tahun 1999.

Juga menjadi perhatian para investor adalah keputusan seorang hakim Amerika Serikat untuk tidak memaksa Google menjual browser web Chrome-nya dalam kasus monopoli yang sangat diperhatikan.

Saham perusahaan induk Google, Alphabet, naik sekitar sembilan persen pada Rabu, sementara Apple — yang kesepakatan menguntungkannya untuk menjadikan pencarian Google sebagai default di iPhone juga dihindari dalam putusan pengadilan — naik hampir empat persen.

Harga minyak terus turun pada hari Kamis di tengah harapan kelebihan pasokan dalam beberapa bulan mendatang karena negara-negara OPEC+ diperkirakan akan melanjutkan penghapusan potongan produksi.