
Program Cash for Work sebagai Solusi untuk Pengemudi Angkutan Umum
Pemerintah Indonesia tengah merancang enam paket stimulus ekonomi yang akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2025. Salah satu dari program tersebut adalah 'Cash for Work', yang bertujuan memberikan bantuan langsung kepada pekerja padat karya di sektor perhubungan dan perumahan. Program ini menjadi langkah penting dalam mendukung para pengemudi angkutan umum, yang sering kali menghadapi kesulitan finansial.
Para pengemudi angkutan perkotaan, perdesaan, serta angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), antar kota antar provinsi (AKAP), dan angkutan antar jemput antar provinsi (AJAP/travel) telah lama mengalami tekanan ekonomi. Mereka memiliki peran vital dalam memastikan mobilitas masyarakat, tetapi sering kali tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti pengemudi ojek online. Meskipun demikian, kontribusi mereka terhadap transportasi nasional tidak bisa dipandang remeh.
Di banyak negara maju, profesi pengemudi angkutan umum dihargai dengan gaji yang layak dan standar upah yang ditetapkan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan perlindungan dan penghargaan bagi para pengemudi di Indonesia. Program 'Cash for Work' bisa menjadi awal dari perubahan tersebut, dengan memberikan insentif yang dapat membantu mereka menghadapi biaya operasional yang meningkat.
Salah satu bentuk bantuan yang bisa diberikan adalah insentif pengganti pembelian bahan bakar minyak (BBM). Dengan pendanaan yang cukup, pengemudi dapat lebih mudah menjalankan usaha mereka tanpa harus mengorbankan kualitas layanan. Proses pemberian bantuan ini dapat diatur melalui koordinasi antara Kementerian Perhubungan dengan DPP Organda di tingkat pusat. Di tingkat daerah, kerja sama juga diperlukan dengan Dinas Perhubungan dan DPC Organda setempat.
Program ini tidak hanya berdampak positif secara ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi umum. Dengan dukungan yang lebih baik, pengemudi akan lebih termotivasi untuk menjaga kebersihan kendaraan, mengikuti aturan lalu lintas, dan memberikan pelayanan yang lebih ramah kepada penumpang.
Selain itu, pelaksanaan program 'Cash for Work' juga bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transportasi umum. Banyak orang masih mengabaikan peran pengemudi angkutan umum, padahal tanpa mereka, aksesibilitas ke berbagai wilayah akan sangat terbatas. Dengan program ini, diharapkan masyarakat akan lebih menghargai dan memperhatikan kondisi para pengemudi.
Sebagai akademisi dan aktivis transportasi, Djoko Setijowarno, yang juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menilai bahwa inisiatif pemerintah ini sangat relevan. Ia menegaskan bahwa sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian lebih besar kepada para pengemudi angkutan umum, baik dalam hal perlindungan hukum maupun pemberian insentif yang layak.
Dengan berbagai langkah yang diambil, diharapkan ke depannya pengemudi angkutan umum akan merasa lebih dihargai dan memiliki peluang untuk berkembang secara ekonomi. Ini bukan hanya tentang bantuan finansial, tetapi juga tentang pengakuan atas kontribusi mereka dalam membangun sistem transportasi yang lebih baik dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!