Operator Marunda Tanggapi Rencana Dinding Laut Raksasa Cilincing: Tidak Perlu Ada

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kawasan Pesisir Cilincing Tidak Membutuhkan Giant Sea Wall

PT Karya Citra Nusantara (KCN) menyatakan bahwa kawasan Pesisir Cilincing tidak memerlukan pembangunan Giant Sea Wall. Alasannya, kawasan tersebut akan terlindungi oleh infrastruktur jalan tol New Priok Eastern Access (NPEA) dan pemecah gelombang yang dimiliki Pelabuhan Marunda.

Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi, menjelaskan bahwa NPEA akan beririsan dengan Dermaga 3 Pelabuhan Marunda. Proyek ini memiliki panjang sekitar 6,6 kilometer di atas kawasan Pesisir Cilincing.

"Jika pemecah gelombang sepanjang 280 meter sudah dibangun, maka tidak perlu lagi adanya Giant Sea Wall. Dengan adanya NPEA dan breakwater dari Pelabuhan Marunda, kawasan ini sudah aman dan berfungsi seperti Giant Sea Wall," ujarnya saat berada di Pelabuhan Marunda, Jumat (12/9).

Widodo mengajak pemerintah untuk mengalihkan dana pembangunan Giant Sea Wall di kawasan tersebut untuk pengembangan Pesisir Cilincing. Ia juga memberikan indikasi bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk proyek tersebut dapat dialokasikan untuk pengembangan kawasan seluas 180 hektare di daerah laut Pesisir Cilincing.

Menurut Widodo, kawasan seluas 180 hektare tersebut dapat menjadi daerah penangkapan ikan baru atau budidaya ikan tangkap bagi nelayan setempat. Sampai saat ini, ia hanya membantu mengurangi sedimentasi dan limbah rumah tangga dari Sungai Cakung yang mengalir ke kawasan tersebut.

Perubahan Masterplan Proyek Tanggul Laut Raksasa

Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, mengungkapkan adanya potensi perubahan dalam masterplan atau dokumen perencanaan strategis untuk proyek Giant Sea Wall di pesisir utara Pulau Jawa.

“Masterplannya dari dulu sudah ada, tapi mungkin ada sedikit perubahan atau penyesuaian,” kata Diana saat ditemui di DPR RI, Kamis (4/9).

Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, pada Rabu (3/9), menjadi salah satu momen penting dalam diskusi tentang proyek Giant Sea Wall. Pertemuan ini berlangsung setelah keduanya menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan Cina dalam Perang Dunia II.

Dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Prabowo dan Xi Jinping sempat membahas rencana pembangunan Giant Sea Wall di Pesisir Utara (Pantura) Jawa. Pertemuan bilateral ini menjadi penutup rangkaian kunjungan kerja Presiden Prabowo di Cina.

Namun, Diana menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada perbincangan atau koordinasi antara Kementerian PU dan Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa untuk menindaklanjuti pertemuan Indonesia dan Cina.

“Belum ada, nanti baru ada rencana berbicara tapi masih menunggu. Dalam waktu dekat,” ujarnya.

Penjelasan Terkait Proyek dan Isu Lain

Beberapa isu lain juga ramai dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah isu rekening investasi BCA yang diduga dibobol sebesar Rp 70 miliar. Manajemen BCA telah memberikan penjelasan resmi terkait hal ini.

Selain itu, Telkom (TLKM) dilaporkan telah bocorkan kisi-kisi dividen tahun buku 2025. Ini menarik perhatian investor karena menunjukkan prospek kinerja usaha perusahaan.

Proyek-proyek besar seperti Giant Sea Wall terus menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya menghadapi ancaman banjir dan abrasi di pesisir utara Pulau Jawa. Namun, sejumlah alternatif solusi mulai muncul sebagai pendekatan lebih efektif dan hemat anggaran.