Onsens bersiap untuk melakukan IPO

Kelompok Retret dan Spa Onsen (Onsens), operator Yunomori Onsen dan Spa serta Klai Spa, sedang bersiap untuk mendaftarkan diri di Bursa Saham Thailand (SET) bulan depan, mengumpulkan dana untuk ekspansi di tengah meningkatnya tren kesehatan dan kebugaran.

Penawaran saham perdana (IPO) merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk ekspansi bisnis seiring pengembangan proyek Hotel dan Spa Social Wellness di Thong Lor Soi 17, serta melunasi pinjaman dan memperkuat modal kerja.

Finansia Syrus Securities Plc ditunjuk sebagai penasihat keuangan dan underwriter utama.

Smith Mekaroonkamol, kepala eksekutif Onsens, mengatakan perusahaan ini menggabungkan tradisi mandi air panas Jepang dengan seni pijat Thailand yang unik.

Perusahaan mengoperasikan dua merek. Yunomori Onsen dan Spa, spa onsen gaya Jepang pertama di Asia Tenggara, menggabungkan mandi air panas dengan berbagai perawatan.

Merek ini memiliki tiga cabang di Thailand, yang terdiri dari Sukhumvit Soi 26, Sathon Soi 10, dan di Pattaya, serta satu outlet di Singapura.

Klai Spa, yang terletak di distrik Yaowarat Bangkok, menawarkan layanan spa sehari dengan desain interior modern dan perawatan yang menggabungkan pijat tradisional Thailand dengan teknik modern.

Onsens juga mengoperasikan Happy Rice, sebuah restoran Jepang yang berada di semua cabang Yunomori, serta menjual produk gaya hidup seperti yukata, kerchief, dan cangkir melalui kolaborasi dengan seniman.

Pada tahun 2024, layanan spa menghasilkan 86,6% dari total pendapatan perusahaan, sementara penjualan makanan, minuman, dan ritel berkontribusi sebesar 13,4%.

Klien Onsens mencakup profesional muda, perjalanan sering, keluarga, dan penggemar kesehatan, dengan lebih dari 60% penduduk setempat dan ekspatriat.

Pengunjung bulanan meningkat dari 20.844 pada tahun 2022 menjadi 26.075 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan hampir 12%.

"Permintaan terhadap layanan onsen dan spa asli terus meningkat, didorong oleh keahlian yang sulit untuk direplikasi," kata Petch Kongsangchai, chief financial officer.

Industri spa Thailand bernilai 62 miliar baht dan diperkirakan tumbuh 10% per tahun, mencapai 100 miliar baht dalam dekade berikutnya.

Onsens memimpin segmen tiket harian senilai 4 miliar baht dengan pangsa pasar 64%, kata Tuan Petch.

Pada tahun 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar 289 juta baht, naik 5,4% secara tahunan, dengan laba bersih sebesar 33,3 juta baht, turun dari 43,5 juta pada tahun sebelumnya karena biaya administrasi dan hukum terkait persiapan IPO.

Untuk memperluas jangkauannya, perusahaan berencana meluncurkan outlet kecil yang diberi nama Pak Massage, yang ditujukan kepada pelanggan yang mencari perawatan cepat.

Cabang pertama akan dibuka di Makro Narathiwas-Rajanagarindra tahun ini.

Onsens juga sedang mengembangkan Social Wellness Space di Thong Lor Soi 17, yang terdiri dari spa ritel, hotel, dan area komersial dalam kerja sama dengan perusahaan PCLB.

Proyek ini direncanakan akan dibuka pada kuartal kedua tahun 2027.