
Nikita Mirzani Bantah Tuduhan Pemerasan, Sebut Chat WhatsApp Hanya Bercanda
Nikita Mirzani mengklaim bahwa percakapan di WhatsApp yang menyinggung soal uang hanya sebatas candaan. Pernyataan ini ia sampaikan dalam sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (21/8/2025) untuk menjelaskan isi percakapan tersebut. Ia membantah tudingan bahwa pernyataannya terkait dana tertentu merupakan bentuk pemerasan.
Sidang kali ini berlangsung dengan hadirnya Nikita sebagai saksi, bukan sebagai terdakwa. Ia dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan pengancaman dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan asistennya, Ismail Marzuki alias Mail. Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membeberkan isi chat WhatsApp Nikita yang sempat mencuri perhatian.
Dalam pembacaan isi percakapan, JPU menyebut bahwa Nikita pernah menyampaikan kalimat seperti “Aku kan mau duitnya aja.” Kalimat tersebut disebut oleh JPU sebagai indikasi adanya niat untuk mengincar uang. Namun, Nikita menegaskan bahwa pernyataannya hanya sebatas bercanda dan tidak bisa dianggap serius.
Ia menjelaskan bahwa pesan-pesan di WhatsApp sering kali hanya berupa obrolan ringan tanpa maksud serius. Menurut Nikita, tidak semua tulisan di media komunikasi seperti WhatsApp dapat langsung dianggap sebagai pernyataan nyata.
“Ya untuk aku ketemu sama orang, ketemu sama orang itu kalau nggak ada urusan yang penting, ya untuk apa?” tanya Nikita.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pesan teks sering kali sulit dipahami secara utuh karena tidak ada intonasi atau ekspresi wajah yang bisa dilihat.
“WhatsApp kan berupa ketikan, tidak tahu artinya bercanda, atau serius, atau bagaimana. Jadi saat itu memang saya ya bercanda aja WhatsApp-an seperti itu,” jelas Nikita.
Pernyataan Nikita ini menjadi bagian dari upaya untuk meluruskan tuduhan yang dilayangkan Reza Gladys, seorang dokter sekaligus selebgram. Reza mengaku merasa terancam dan diperas oleh Mail, asisten Nikita. Dalam kesaksian di persidangan, Reza menyebut bahwa Mail meminta uang hingga Rp5 miliar agar reputasinya tidak dihancurkan.
Reza mengaku takut karena ancaman tersebut menyebut nama Nikita, yang dikenal memiliki pengaruh besar di masyarakat. Karena merasa terdesak, ia akhirnya menawar jumlah uang tersebut menjadi Rp4 miliar agar kredibilitasnya sebagai dokter tidak tercoreng.
Hingga kini, kasus ini masih terus bergulir di pengadilan. Berbagai pihak telah dihadirkan sebagai saksi untuk memberikan keterangan terkait dugaan tindakan ilegal yang dilakukan Mail. Sidang ini juga menjadi momen penting bagi Nikita untuk membela diri dan menjelaskan konteks dari percakapan yang dianggap mencurigakan.
Dengan penjelasan Nikita, para hakim dan pihak terkait diharapkan dapat memahami bahwa tidak semua percakapan di media digital bisa langsung dianggap sebagai bukti konkret. Meski demikian, kasus ini tetap akan terus diproses hingga mendapatkan keputusan yang adil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!