Misteri Polisi Gorontalo yang Tiba-tiba Bingung dan Tak Tahu Jalan Pulang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Misteri Polisi Gorontalo yang Tiba-tiba Bingung dan Tak Tahu Jalan Pulang

Misteri Polisi di Gorontalo yang Hilang Ingatan dan Kehilangan Jalan Pulang

Sebuah peristiwa misterius yang melibatkan seorang anggota polisi di Gorontalo kini menjadi sorotan publik. Bripda Tri Farhan Mahieu, yang seharusnya menikahi Sukmawati Rahman pada akhir Agustus 2025, tidak hadir dalam acara akad nikahnya. Alasannya adalah ia mengalami amnesia dan kebingungan hingga tak tahu jalan pulang.

Peristiwa ini menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana bisa seorang polisi, yang biasanya disiplin dan memiliki pengenalan lingkungan yang baik, mengalami hal semacam ini? Apakah benar-benar terjadi amnesia atau ada faktor lain yang menyebabkan kejadian ini?

Bripda Farhan mengaku bahwa beberapa hari sebelum pernikahan, ia mengalami kehilangan ingatan. Ia bahkan tidak dapat menemukan jalan ke rumah calon istrinya maupun rumahnya sendiri. Pengakuan ini dibuktikan oleh riwayat lokasi di ponselnya, yang menunjukkan bahwa ia sering berpindah-pindah tempat tanpa arah jelas.

Keluarga Bripda Farhan kemudian melakukan mediasi dengan keluarga Sukmawati. Dalam pertemuan tersebut, mereka meminta maaf atas ketidakhadiran sang mempelai pria. Meskipun demikian, proses hukum tetap dilanjutkan karena kasus ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan pernikahan.

Pihak keluarga Sukmawati mengungkapkan bahwa mereka sudah memaafkan Bripda Farhan, namun masih mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut. Mereka juga mencatat bahwa Bripda Farhan mengaku siap bertanggung jawab atas tindakannya.

Sukmawati sendiri masih dalam kondisi tertekan. Ia belum bisa mengambil keputusan apakah akan melanjutkan hubungannya dengan Bripda Farhan. Ia menyatakan bahwa hubungan mereka berjalan baik hingga hari-H acara pernikahan. Bahkan, hingga siang hari sebelum acara, komunikasi antara keduanya masih lancar.

Namun, malam sebelum acara, saudara perempuan Bripda Farhan menelepon Sukmawati dan bertanya tentang keberadaan Bripda Farhan. Saat itu, Bripda Farhan tidak merespons pesan Sukmawati. Setelah beberapa jam, ia hanya menjawab dengan singkat bahwa ia sedang di rumah. Namun, saat Sukmawati memastikan keberadaannya, Bripda Farhan justru tidak bisa memberikan alamat yang jelas.

Beberapa jam setelah acara, Sukmawati masih mencoba menghubungi Bripda Farhan. Ia bertanya apakah mereka masih ingin melanjutkan hubungan. Bripda Farhan hanya membalas dengan pertanyaan "Why?" dan tidak memberikan jawaban yang jelas.

Akhirnya, Sukmawati memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak ada masalah antara mereka, tapi kejadian ini membuatnya merasa kecewa dan tidak percaya lagi.

Untuk menindaklanjuti kasus ini, Sukmawati melaporkan Bripda Farhan ke Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Gorontalo. Ia didampingi oleh perwakilan keluarga untuk membuat laporan resmi. Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Gorontalo, Kompol Anggoro Wibowo, membenarkan adanya laporan tersebut dan berjanji akan menindaklanjuti secara profesional.

Meskipun alasan Bripda Farhan terdengar tidak masuk akal, kasus ini tetap harus ditelusuri lebih lanjut. Ada kemungkinan ada motivasi tersembunyi yang melatarbelakangi kejadian ini. Sampai saat ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan Bripda Farhan. Ia tidak ada di kantor saat laporan dibuat, sehingga proses penyelidikan terus berlangsung.