
Menteri BUMN Erick Thohir Soroti Pentingnya Kawasan Ekonomi Khusus untuk Galangan Kapal
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan beberapa langkah strategis dalam upaya meningkatkan daya saing nasional, khususnya di sektor industri galangan kapal. Dalam pernyataannya di Jakarta, ia menekankan pentingnya konsolidasi kekuatan bangsa untuk mencapai industrialisasi yang lebih kompetitif.
Salah satu inisiatif yang diajukan adalah pembentukan kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk galangan kapal yang berada di Sulawesi Selatan. KEK ini dirancang sebagai wadah untuk memperkuat sektor maritim Indonesia dan menghadapi persaingan global. Adapun rencana penggabungan perusahaan BUMN di bidang industri galangan kapal juga menjadi salah satu fokus utama dari pemerintah.
Erick menjelaskan bahwa KEK ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing dengan sistem pajak yang lebih baik serta ekosistem industri yang lebih terstruktur. Ia menilai bahwa pasar kapal kelas menengah saat ini sangat dibutuhkan, terutama karena negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea telah memproduksi kapal berukuran besar dengan biaya produksi yang lebih rendah.
"Indonesia memiliki pasar yang luas. Saya tahu banyak perusahaan swasta maupun BUMN membutuhkan kapal kelas menengah," ujar Erick.
Kerja Sama Strategis dengan Rusia untuk Pengembangan Industri Maritim
Selain itu, Danantara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri maritim, merencanakan kerja sama strategis dengan mitra Rusia untuk mengembangkan industri galangan kapal berbasis energi bersih. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyebutkan bahwa kolaborasi ini akan melibatkan sejumlah BUMN maritim, termasuk PT PAL Indonesia dan perusahaan pelat merah lainnya di sektor perkapalan.
Tujuan dari kerja sama ini tidak hanya untuk membangun kapal ramah lingkungan, tetapi juga untuk memperbaiki kondisi keuangan BUMN maritim nasional yang dinilai kurang sehat. Proyek ini juga menekankan pentingnya transfer teknologi, khususnya dalam penggunaan teknologi energi bersih.
Kapal-kapal yang akan dikembangkan menggunakan tenaga listrik dan tenaga surya. Bahkan, mereka dilengkapi kemampuan untuk membelah es, teknologi yang sudah digunakan secara luas oleh mitra Rusia di wilayah sungai maupun laut. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasi kapal di Indonesia.
Inisiatif Prioritas untuk Memperkuat Industri Maritim Nasional
Rosan menyebut proyek ini sebagai salah satu inisiatif prioritas yang akan segera dikembangkan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam memperkuat industri maritim nasional berbasis teknologi hijau. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan sektor maritim Indonesia dapat semakin berkembang dan menjadi bagian penting dari perekonomian nasional.
Beberapa aspek yang ditekankan dalam proyek ini antara lain:
- Pengembangan teknologi bersih: Pemanfaatan tenaga listrik dan tenaga surya untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Transfer teknologi: Pembangunan kapal dengan teknologi modern yang bisa dipergunakan oleh perusahaan lokal.
- Kolaborasi lintas sektor: Keterlibatan BUMN maritim dan mitra internasional untuk memperkuat kapasitas industri.
Dengan adanya KEK galangan kapal dan kolaborasi dengan Rusia, Indonesia berpotensi menjadi pusat pengembangan kapal ramah lingkungan yang mampu bersaing di pasar global. Proyek ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan industri maritim yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!