Harga Emas Antam Hari Ini Mengalami Penurunan
Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Senin (15/9/2025), mengalami penurunan sebesar Rp2 ribu menjadi Rp2.093 juta per gram. Pada periode sebelumnya, harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) di angka Rp2.095 juta per gram.
Harga Buyback Emas juga Turun Setelah Mencetak Rekor
Selain harga jual, harga buyback emas juga mengalami penurunan. Harga buyback hari ini turun sebesar Rp2 ribu menjadi Rp1.94 juta per gram. Sebelumnya, harga buyback mencapai rekor tertinggi sepanjang masa yaitu Rp1.942 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan oleh Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
Daftar Harga Emas Batangan Antam dalam Berbagai Pecahan
Berikut ini adalah daftar harga emas batangan Antam per hari ini dalam berbagai pecahan:
- Harga emas 0,5 gram: Rp1.096.500
- Harga emas 1 gram: Rp2.093.000
- Harga emas 2 gram: Rp4.126.000
- Harga emas 3 gram: Rp6.164.000
- Harga emas 5 gram: Rp10.240.000
- Harga emas 10 gram: Rp20.425.000
- Harga emas 25 gram: Rp50.937.000
- Harga emas 50 gram: Rp101.795.000
- Harga emas 100 gram: Rp203.512.000
- Harga emas 250 gram: Rp508.515.000
- Harga emas 500 gram: Rp1.016.820.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp2.033.600.000
Harga jual emas tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP akan dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Emas Fisik sebagai Instrumen Investasi Berisiko Rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda, mulai dari rendah hingga tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi terkait hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif dan cukup likuid. Kenapa bisa dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ujar Andy.
Selain itu, Andy mengingatkan masyarakat untuk memahami bahwa instrumen-instrumen investasi berisiko rendah biasanya memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, jika mencari imbal hasil yang lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar. "Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!