Mensesneg Minta Kasus Immanuel Jadi Pelajaran untuk Kabinet Merah Putih

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Menteri Sekretaris Negara Beri Peringatan atas Kasus Tangkap Tangan Wakil Menteri Ketenagakerjaan

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi kasus tangkap tangan yang menimpa Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Ia menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh anggota Kabinet Merah Putih dan pejabat pemerintahan. Hal ini disampaikannya setelah Immanuel Ebenezer ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat, 22 Agustus 2025.

“Kami berharap ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, khususnya bagi seluruh anggota Kabinet Merah Putih dan pejabat pemerintahan,” ujar Prasetyo Hadi dalam pernyataannya. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan baik serta sesuai aturan yang berlaku.

Selain itu, Prasetyo juga menyampaikan bahwa pemerintah menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap Immanuel Ebenezer kepada KPK. “Kami menyerahkan seluruh proses hukum untuk dijalankan sebagaimana mestinya,” tambahnya.

Prasetyo Hadi juga mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani surat pemberhentian Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. “Bapak Presiden telah menandatangani keputusan presiden tentang pemberhentian Saudara Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wamenaker,” jelasnya.

Penetapan Tersangka dalam Kasus Pemerasan

Sebelumnya, KPK telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja di Kementerian Ketenagakerjaan. Salah satu dari 11 tersangka tersebut adalah Immanuel Ebenezer, yang diduga menerima uang sebesar Rp3 miliar.

KPK kemudian melakukan penahanan terhadap para tersangka selama 20 hari pertama, mulai tanggal 22 Agustus hingga 10 September 2025. Mereka ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Cabang KPK Gedung Merah Putih.

Ancaman Hukuman yang Mengancam

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan pasal-pasal terkait korupsi. Mereka dipersangkakan dengan Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001. Selain itu, mereka juga dijerat dengan Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Beberapa hal yang menjadi perhatian utama dalam kasus ini antara lain: * Proses pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja yang diduga melibatkan pihak-pihak tertentu. * Dugaan penerimaan uang tunai atau gratifikasi yang tidak sah. * Keterlibatan pejabat tinggi dalam tindakan korupsi.

Reaksi dan Langkah Selanjutnya

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dengan adanya tindakan tegas dari KPK, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi siapa pun yang berani melakukan tindakan tidak etis dan merugikan negara.

Pemerintah juga akan terus memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan korupsi agar tidak ada lagi kejadian serupa terjadi di masa depan. Dalam konteks ini, langkah-langkah seperti penguatan regulasi, pelatihan etika, dan peningkatan kesadaran masyarakat sangat diperlukan.

Dengan demikian, kasus Immanuel Ebenezer menjadi contoh nyata bagaimana korupsi bisa merusak kredibilitas lembaga pemerintahan dan bagaimana tindakan tegas dari lembaga anti-korupsi bisa menjadi solusi untuk menjaga kepercayaan publik.