
Kenangan yang Tak Pernah Hilang
Seorang tokoh yang dikenal sebagai guru, sahabat, dan penulis, H Aswar Hasan, telah pergi meninggalkan dunia ini. Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang dalam, namun juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia bukan hanya seorang akademisi, tetapi juga sosok yang membawa makna dalam setiap langkahnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, ia selalu menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Bahkan saat sakit, ia masih berusaha memberikan kontribusi melalui tulisan-tulisan yang ia kirimkan kepada rekan-rekannya. Itu adalah bentuk pengabdian yang tak tergantikan. Baginya, hidup bukan sekadar berlalu, tapi harus bermakna hingga detik terakhir.
Kepergiannya mengundang rasa rindu dari para sahabat dan kolega. Banyak orang merasa kehilangan, tetapi juga sadar bahwa warisan yang ditinggalkannya akan terus hidup. Ia tidak hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga semangat untuk terus belajar dan berkarya.
Persahabatan yang Teguh
Hubungan antara H Aswar Hasan dan Hasrullah MA adalah sebuah simfoni yang terjalin dengan harmoni. Mereka saling mendukung sejak awal karier akademik mereka. Dari masa muda hingga menjadi dosen senior, ikatan persahabatan itu tumbuh semakin kuat.
Mereka sering berbagi cerita, saling memberi semangat, dan menjaga komitmen untuk terus berkembang. Bahkan dalam masa sulit, seperti saat menyelesaikan disertasi, mereka tetap saling mendukung. Setiap keberhasilan yang diraih oleh salah satu dianggap sebagai keberhasilan bersama.
Persahabatan ini tidak hanya terwujud dalam tawa dan canda, tetapi juga dalam dukungan emosional. Saat rasa ragu menghampiri, mereka selalu bisa saling menguatkan. Bahkan ketika usia mulai mengubah wajah mereka, ikatan tersebut justru semakin memperkuat.
Warisan yang Abadi
Kini, H Aswar Hasan telah pergi, tetapi ia tidak benar-benar hilang. Jejaknya terus hidup dalam berbagai bentuk. Di kampus tempat ia mengajar, di buku-buku yang ia tulis, dan dalam hati para mahasiswa dan rekan kerjanya. Ia menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Banyak orang ingin menjadikan kepergiannya sebagai pelajaran. Mereka ingin terus melanjutkan perjuangan yang ia mulai. Seperti yang ia ajarkan, hidup harus penuh makna dan berkontribusi positif bagi sesama.
Dalam setiap langkah, ia meninggalkan jejak yang tak terlupakan. Ia mengajarkan bahwa cinta pada ilmu adalah bentuk kesetiaan yang tak pernah berakhir. Bahkan dalam kematian, ia tetap hadir dalam setiap napas kampus ini.
Semangat yang Harus Terus Berjalan
Kepergiannya bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru. Para sahabat dan kolega harus terus menjaga semangat yang ia tinggalkan. Kita semua harus menjadi bagian dari warisan itu, baik sebagai dosen yang berdedikasi, sahabat yang setia, maupun manusia yang tulus.
H Aswar Hasan tidak meninggalkan kekosongan, tetapi kesempurnaan dalam setiap langkahnya. Ia meninggalkan pesan bahwa bahkan dalam perpisahan, ada keindahan yang abadi. Kita harus menghargai hal itu dan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus berkembang.
Selamat jalan, Guru. Selamat jalan, Sahabat. Terima kasih telah memberikan contoh tentang arti hidup yang bermakna.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!