Mengenal Tradisi Yuezi: Ibu Tak Boleh Mandi dan Sikat Gigi Sebulan Pasca Melahirkan

Tradisi Yuezi di Tiongkok: Perawatan Pascapersalinan yang Berakar dalam Budaya

Setelah melahirkan, banyak perempuan di Tiongkok menjalani ritual khusus yang dikenal sebagai Yuezi. Ritual ini berupa pengaturan hidup yang ketat selama sebulan pasca persalinan, yang bertujuan untuk memastikan ibu mendapatkan istirahat dan perawatan optimal setelah melahirkan.

Yuezi sendiri berasal dari kata "yue" yang berarti bulan dan "zi" yang artinya menunggu. Dengan demikian, tradisi ini bisa diartikan sebagai masa menunggu bulan atau periode pemulihan setelah melahirkan. Tradisi ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Tiongkok selama ribuan tahun, bahkan disebutkan dalam teks kuno seperti I-Ching atau Kitab Perubahan.

Pengalaman Seorang Ibu di Beijing

Seorang ibu di Beijing, Yan Zhang, mengisahkan pengalamannya menjalani Yuezi setelah melahirkan putranya. Selama 30 hari, ia tidak terlibat dalam pekerjaan rumah tangga dan diperlakukan seperti ratu oleh keluarganya. Hal ini umum dialami oleh para perempuan Tiongkok, yang biasanya menjalani Yuezi sebagai bentuk perlindungan dan perawatan pascapersalinan.

Dalam tradisi Yuezi, ibu pascapersalinan dilarang mandi, menyikat gigi, atau keluar rumah selama sebulan. Mereka harus tetap berbaring di tempat tidur dengan tubuh tertutup dari kepala hingga kaki, termasuk menggunakan kaus kaki dan topi, terlepas dari musimnya. Makanan yang disajikan juga sangat spesifik, seperti telur, sup, ayam, dan ikan mas, yang harus dimasak hangat tanpa garam.

Makanan dan Kebiasaan dalam Yuezi

Makanan yang disajikan selama Yuezi memiliki tujuan untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi ibu pascapersalinan. Di samping itu, makanan tersebut juga dirancang untuk membantu proses pemulihan tubuh. Namun, beberapa aturan dalam Yuezi mulai berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Misalnya, beberapa rumah sakit kini menyalakan AC saat musim panas untuk memberikan kenyamanan tambahan.

Meskipun begitu, ada kasus tragis yang terjadi akibat kepatuhan ketat terhadap aturan Yuezi. Contohnya, seorang perempuan di Shanghai meninggal karena sengatan panas setelah terbungkus selimut tebal setelah melahirkan. Ada juga kasus lain di mana seorang ibu meninggal karena trombosis arteri pulmonalis akibat keterbatasan gerak selama masa Yuezi.

Peran Keluarga dalam Yuezi

Dalam tradisi Yuezi, ibu mertua sering kali menjadi penjaga aturan. Namun, tidak semua ibu mendapat dukungan yang sama. Beberapa ibu lebih nyaman menjalani Yuezi dengan bantuan ibu kandung mereka. Misalnya, Yan Zhang merasa lebih nyaman karena ibunya yang mengawasi proses Yuezi-nya, dibandingkan jika ia menjalani tradisi ini dengan mertua.

Selain itu, beberapa ibu juga memilih untuk tidak menjalani aturan yang terlalu ketat. Misalnya, Yan memilih untuk tidak menggunakan pita katun sepanjang 12 meter yang digunakan untuk mengikat perut setelah melahirkan. Ia mencoba beberapa alternatif, tetapi semuanya terlalu ketat. Akhirnya, ia kembali menggunakan sikat gigi biasa.

Bantuan dari Yuesao dan Doula

Untuk memudahkan proses pemulihan, banyak ibu mempekerjakan yuesao atau doula pascapersalinan. Yuesao adalah tenaga profesional yang siap 24 jam untuk membantu merawat bayi dan ibu. Mereka melakukan tugas seperti memandikan bayi, menyendawakan, mengganti popok, dan membedong. Selain itu, mereka juga memberikan pijatan untuk meredakan nyeri dan merangsang produksi ASI.

Doula juga memiliki peran penting dalam proses pemulihan ibu. Mereka membantu memasak makanan, mengurus pekerjaan rumah tangga, dan memberikan dukungan emosional kepada ibu pascapersalinan. Dengan bantuan yuesao dan doula, ibu dapat lebih cepat pulih dan merasa didukung sepenuhnya.

Pengaruh Budaya dan Perubahan Modern

Tradisi Yuezi tetap dipertahankan oleh banyak perempuan Tiongkok, baik di dalam maupun luar negeri. Di luar Tiongkok, seperti di Queenz dan Los Angeles, terdapat pusat-pusat Yuezi yang menawarkan layanan serupa. Bahkan, ada perusahaan di AS yang menyediakan makanan khas Yuezi dengan biaya tinggi.

Meskipun banyak perempuan masih menjalani Yuezi, ada juga yang memilih untuk menyesuaikan aturan sesuai dengan kebutuhan modern. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun budaya tetap menjadi dasar, adaptasi terhadap kebutuhan masa kini juga penting.

Kesimpulan

Yuezi merupakan tradisi yang sangat penting bagi perempuan Tiongkok, baik secara fisik maupun emosional. Meskipun aturan-aturannya terkadang terasa ketat, tradisi ini memberikan perlindungan dan perawatan yang diperlukan setelah melahirkan. Dengan bantuan keluarga, yuesao, dan doula, ibu pascapersalinan dapat lebih mudah menjalani masa pemulihan dan merasa didukung sepenuhnya.