
Harapan Baru di Tengah Desa NTT
Di bawah langit biru yang bersih di Flores Timur, sebuah aula kecil di Hotel Asa, Larantuka, menjadi tempat tumbuhnya harapan baru. Pada Selasa, 9 September 2025, Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, S. Fil, membuka sebuah kegiatan penting yang menandai komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Kegiatan ini adalah pelatihan pengolahan produk, pengemasan, pemasaran digital, dan mekanisme transaksi online tahun anggaran 2025.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi NTT bukan sekadar sesi pembelajaran biasa. Ia merupakan bagian dari perubahan besar yang sedang terjadi, upaya untuk membangkitkan potensi desa-desa yang selama ini tertidur, menuju era digital yang penuh peluang.
Merajut Kemandirian dari Desa
Dalam sambutannya, Wabup Ignasius Uran menyampaikan pesan yang menggugah semangat. Ia mengangkat tema “Ayo Bangun NTT dengan Dasa Cita”, yang menjadi arahan utama dalam pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa desa bukan hanya sebagai entitas administratif, tetapi sebagai nadi kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan potensi dan kearifan lokal.
“Pembangunan desa harus berbasis kearifan lokal. Desa adalah komunitas yang harus diberdayakan guna mengeksplorasi potensi yang mereka miliki,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa hal ini bukan hanya visi, tetapi amanat Undang-Undang yang harus diwujudkan.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada masyarakat desa, mulai dari cara mengolah produk lokal, memasarkan secara digital, hingga melakukan transaksi online. Tujuan akhirnya adalah menciptakan kesejahteraan dan kemandirian bagi masyarakat desa.
Satu Desa, Satu Produk: Identitas yang Menginspirasi
Selain fokus pada teknis, Wabup juga menyampaikan pentingnya konsep One Village One Product (OVOP) dalam pembangunan desa. Ia menekankan bahwa OVOP bukan hanya strategi ekonomi, tetapi juga jati diri masyarakat setempat.
“Kita punya kekayaan bahan baku berbasis kearifan lokal di Sikka, Flotim, dan Lembata. Tugas kita adalah menjaga kualitas dan menjadikannya berkelanjutan,” ujarnya. Dari pertanian hingga perikanan, dari anyaman tradisional hingga makanan khas daerah, semua ini adalah potensi yang belum sepenuhnya digali.
Pelatihan ini menjadi awal dari proses penjelajahan potensi tersebut, seperti cangkul yang menggali tanah subur untuk masa depan yang lebih baik.
Transformasi Digital: Kesempatan yang Menanti
Di hadapan 36 peserta dari tiga kabupaten yakni Sikka, Lembata, dan Flores Timur, Wabup juga mengajak peserta untuk melihat peluang di era digital. Di tengah tantangan teknologi, desa tidak lagi terkungkung oleh batasan geografis.
Justru, dengan adanya pemasaran digital dan transaksi online, desa bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan optimisme, bukan hanya untuk hidup layak, tetapi untuk hidup yang bermartabat dan mandiri.
Sebuah Langkah, Sejuta Harapan
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 8 hingga 12 September 2025, namun dampaknya diharapkan tidak berhenti di kalender. Ini adalah langkah kecil yang membawa pesan besar: pembangunan tidak selalu datang dari pusat; ia bisa dimulai dari desa, dari tangan-tangan sederhana yang dibekali ilmu dan semangat.
Dari aula kecil itu, lahir energi besar. Energi untuk menjadikan desa-desa di NTT bukan lagi halaman belakang pembangunan, tapi halaman depan masa depan Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!