Melihat Bonsai Rp70 Juta di Pameran Flona, Apa Keistimewaannya?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Bonsai sebagai Karya Seni Hidup yang Menggambarkan Kesabaran

Harga bonsai sering kali mencerminkan usianya. Semakin lama tanaman hias ini dirawat, semakin tinggi nilai jualnya di pasar. Bagi para kolektor, bonsai tidak hanya sekadar tanaman, tetapi juga dianggap sebagai karya seni hidup yang menggambarkan buah dari kesabaran dan penghargaan terhadap alam.

Bonsai bisa bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun, jika dirawat dengan baik dan benar. Salah satu contohnya adalah bonsai milik Rusdi, seorang penjual tanaman dari Ericca Bonsai yang berada di Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Bonsai ini memiliki tinggi sekitar satu meter dan telah ditanam sejak 25 tahun lalu. Jika dihitung dari awal ditanam, bonsai ini sudah berusia 25 tahun, lebih dari setengah usia Rusdi sendiri dalam merawat bonsai.

"Ini sudah tangan ketiga. Merawat bonsai tidak bisa dikatakan sulit karena sudah menjadi pekerjaan sehari-hari," ujar Rusdi, yang berasal dari Jawa Barat, saat ditemui di pameran tersebut.

Bonsai yang dijual dengan harga Rp 70 juta ini menempati posisi paling menonjol di area terdepan stan Ericca Bonsai. Pengunjung dapat melihat langsung bonsai ini saat berlalu lalang di area pameran. Rusdi menyebutkan bahwa jika bonsai ini belum terjual pada tahun depan, harganya bisa naik menjadi Rp 80 juta, sesuai dengan pertambahan usianya.

Keistimewaan bonsai ini tidak hanya terletak pada usianya, tetapi juga pada bentuknya yang terkontrol dan proporsional. Meskipun dibiarkan tumbuh di dalam pot, bonsai ini tampak seperti pohon besar di alam liar dengan ukuran mini. Menurut Rusdi, jika bentuk bonsai sudah sempurna, pemilik hanya perlu memotong daun atau ranting yang membuat bentuk tanaman menjadi tidak rapi.

"Berbeda dengan merawat bonsai dari nol. Harus mengatur arah cabang dengan kawat alumunium minimal selama enam bulan supaya bentuk batangnya lurus," tambahnya.

Rusdi mengaku bahwa bonsai seharga Rp 70 juta bukanlah yang termahal yang pernah ia jual. Ia pernah menjual bonsai dengan harga lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 290 juta, dalam pameran di Serpong.

Bonsai Lain yang Turut Meramaikan Pameran

Selain Rusdi, ada juga Sepdera, seorang penjual bonsai lainnya di stan pameran Flona 2025. Tahun ini, Sepdera membawa bonsai termahal dengan harga Rp 20 juta dan usia 10 tahun. Bonsai ini berasal dari cemara impor Jepang, yang memiliki pertumbuhan yang lambat dibandingkan jenis cemara lokal.

"Bonsai ini dari cemara impor Jepang. Pertumbuhannya lambat, berbeda dengan cemara yang daunnya besar atau panjang," ujar Sepdera saat ditemui di pameran tersebut.

Ia menjelaskan bahwa fondasi bonsai sejak awal ditanam harus tepat. Jika tidak, bonsai akan tumbuh asal dan hanya mengandalkan usia tua tanpa tampilan yang menarik. "Kalau gerak dasarnya tidak benar, bonsai akan menang tua dan ukuran besar saja," kata dia.

Bonsai yang menarik biasanya memiliki pesan eksplisit dari segi tampilan. Si perawat harus tahu tema apa yang ingin disampaikan melalui bonsainya. Seperti bonsai milik Sepdera yang mengusung berbagai tema, seperti daerah pegunungan, hutan, dan rumah pohon. "Dari sana, orang akan melihat banyak hal dalam satu bonsai. Itu hal yang sulit, menyampaikan pesan kepada si penikmat tanaman," jelas dia.

Potensi Keuntungan Berjualan Bonsai

Sepdera tidak menampik bahwa hasil berjualan bonsai memang cukup menggiurkan. Dalam setahun, ia hanya memiliki waktu sebulan untuk berjualan bonsai, yakni saat Pameran Flona digelar. Sisa hari-harinya dihabiskan untuk merawat bonsai di tempat tinggalnya di Cianjur, Jawa Barat.

"Setahun itu cuma sekali jualan di sini saja, tetapi insyaAllah cukup untuk kebutuhan setahun," katanya.

Penjualan bonsai tidak bisa dinilai dari jumlahnya. Tahun lalu, Sepdera berhasil menjual 100 bonsai di Pameran Flona 2024. Namun, ia mengakui bahwa omzetnya tidak lebih besar daripada sesama penjual bonsai di pameran ini.

"Saya jual bonsai yang lucu-lucu, harganya Rp 150.000, Rp 1 juta, Rp 2 juta. Kalau teman saya, jual bonsai yang harganya Rp 150 juta," tutur Sepdera. "Makanya terjual satu bonsai pun sudah ketutup. Kalau saya, minimal jual 25 pohon baru bisa menutup modal," pungkas dia.