Kiper Baru Manchester United Kembali Jadi Sorotan
Performa buruk kiper Manchester United di pertandingan melawan Arsenal dalam matchday 1 Liga Inggris pada 17 Agustus 2025 kembali memicu wacana untuk mencari kiper baru. Dalam laga tersebut, tim asuhan Erik ten Hag kalah 0-1 dari Arsenal berkat gol yang dicetak oleh Riccardo Calafiori lewat skema sepak pojok.
Bola yang dilemparkan oleh pemain Arsenal dengan teknik yang sempurna berhasil masuk ke gawang tanpa kesulitan, meskipun penjaga gawang kedua Manchester United, Altay Bayindir, tidak melakukan kesalahan teknis. Namun, ia gagal menghentikan bola karena kurangnya ketangguhan dan agresivitas saat menghadapi situasi sepak pojok.
Mantan pemain Manchester United, Roy Keane, juga menyampaikan pendapat serupa. Ia menilai bahwa Bayindir perlu lebih kuat dalam duel di kotak terlarang. Menurutnya, penjaga gawang harus mampu mengendalikan area tersebut.
"Jika kamu adalah penjaga gawang, kendalikanlah kotak kecil Anda," kata Keane dikutip dari Sky Sports. "Penjaga gawang dan bek mengeluh soal para pemain lawan yang ada di depan mereka. Jadilah agresif."
"Saya katakan berulang kali kepada penjaga gawang datanglah dengan ketegasan. Itu adalah areamu, kendalikanlah," tambahnya.
Manchester United sebelumnya telah mengincar beberapa kiper sebagai alternatif untuk menggantikan Andre Onana, yang sering membuat blunder musim lalu. Beberapa nama yang disebut antara lain Gianluigi Donnarumma, Emi Martinez, hingga kiper muda Belgia, Senne Lammens.
Namun, hingga pekan pertama Liga Inggris berakhir, MU belum mengambil tindakan lebih lanjut terhadap ketiga kiper tersebut. Mereka hanya menjadikannya sebagai daftar pantauan.
Di satu sisi, Manchester United memang lebih fokus pada pemain di sektor depan. Namun, sektor penjaga gawang tetap menjadi perhatian penting. Meski Onana dan Bayindir belum menunjukkan performa yang memadai, kebutuhan akan kiper dengan kemampuan shot stopping yang baik tetap diperlukan.
Salah satu kiper incaran Manchester United, Senne Lammens, memiliki catatan yang menarik terkait situasi sepak pojok. Statistiknya menunjukkan bahwa ia termasuk dalam 1 persen kiper terbaik di 20 liga top Eropa yang mampu menghentikan crossing dengan sangat baik.
Menurut data dari Statman Dave, Lammens memiliki rata-rata 12,9 persen aksi memotong bola di udara selama pertandingan. Hal ini menunjukkan kemampuan unggulnya dalam menghadapi situasi sepak pojok.
Selain itu, Lammens juga memiliki catatan bagus dalam shot stopping. Selama tampil di Liga Belgia bersama Royal Antwerp musim lalu, ia mencatatkan 77,1 persen penyelamatan sukses. Ini membuktikan bahwa ia mampu menjaga gawang dengan efektif.
Dengan statistik yang menjanjikan, Manchester United mungkin akan mempertimbangkan untuk mendatangkan Lammens sebagai investasi jangka panjang. Kehadirannya bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas penjaga gawang klub.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!