
Penanganan Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora
Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Armada tersebut berasal dari BPBD di wilayah Muria Raya, termasuk Rembang, Pati, Kudus, Grobogan, dan Jepara. Kebakaran ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap keselamatan warga sekitar dan lingkungan sekitar.
Pelaksana Tugas Kepala Harian BPBD Blora, Mulyowati, menjelaskan bahwa bantuan lintas daerah ini penting guna menjaga pasokan air tetap lancar. Sebelumnya, proses pemadaman sempat terhambat karena suplai air terputus. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan api yang terus membesar.
"Hari ini kami bersiap bersama teknisi dari Pertamina. Sebanyak 13 mobil tangki berkapasitas 5.000 liter sudah ditempatkan di lokasi. Diharapkan distribusi air tetap terjaga," ujarnya. Dengan adanya mobil-mobil tersebut, diharapkan proses pemadaman bisa berjalan lebih efektif dan cepat.
Teknisi PT Pertamina juga telah menyiapkan strategi pemadaman serta peralatan pendukung. Sistem pengisian air dilakukan bergantian agar tidak terjadi kekosongan suplai. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasokan air selalu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memadamkan api yang terus berkobar.
"Permintaan utama dari Pertamina adalah pasokan air jangan sampai berhenti. Dengan koordinasi yang solid, kami berharap api segera bisa dikendalikan. Namun kami tetap siaga jika muncul titik api baru akibat kebocoran," tambah Mulyowati. Ia juga menyebutkan bahwa warga yang terdampak diminta tetap bertahan di lokasi pengungsian sampai situasi benar-benar aman.
Fokus saat ini, lanjutnya, adalah pada proses pemadaman. Mulyowati juga meminta dukungan masyarakat agar tidak menghalangi akses kendaraan berat yang terlibat dalam operasi tersebut. Keberhasilan penanganan kebakaran sangat bergantung pada kerja sama antara petugas pemadam kebakaran, teknisi Pertamina, dan masyarakat setempat.
Kebakaran terjadi sejak Minggu, 17 Agustus 2025 sekitar pukul 11.30 WIB di Dukuh Gendono, mengakibatkan tiga korban jiwa dan dua orang luka-luka. Hingga Kamis (22/8), tim gabungan masih terus berjuang memadamkan api dan menjaga keselamatan warga di sekitar lokasi. Proses pemadaman terus berlangsung dengan semangat tinggi dan komitmen kuat dari semua pihak yang terlibat.
Dalam upaya memadamkan api, para petugas terus berkoordinasi dengan baik. Mereka membagi tugas secara efisien dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, mereka juga terus memantau kondisi lingkungan sekitar untuk mencegah kemungkinan munculnya titik api baru.
Pemadam kebakaran dan teknisi Pertamina bekerja sama dalam memastikan bahwa tidak ada kebocoran yang bisa memperparah situasi. Mereka juga mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan untuk menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi. Dengan persiapan yang matang, diharapkan kebakaran dapat segera dipadamkan dan situasi kembali stabil.
Seluruh upaya yang dilakukan oleh para petugas dan masyarakat merupakan bentuk kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan bersama. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan kebakaran ini dapat segera teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang lebih besar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!