Makanan Pencegah Diabetes: Fakta dan Mitos yang Wajib Diketahui

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Makanan yang Dapat Mencegah Diabetes dan Fakta di Balik Mitosnya

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang sering menyerang berbagai kalangan. Kondisi ini ditandai oleh tingginya kadar gula darah dalam tubuh, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ penting seperti jantung, ginjal, dan saraf. Untuk mencegah diabetes, penting bagi kita untuk memahami peran makanan dalam menjaga keseimbangan gula darah.

Beberapa makanan yang sering dikaitkan dengan risiko diabetes ternyata memiliki fakta yang berbeda dari mitos yang beredar. Berikut beberapa informasi penting tentang makanan pencegah diabetes:

1. Nasi Putih: Boleh Dikonsumsi Asalkan Tidak Sendirian

Banyak orang menganggap nasi putih sebagai makanan yang harus dihindari sepenuhnya oleh penderita diabetes. Namun, dr. Rosna menjelaskan bahwa nasi putih tetap bisa dikonsumsi asalkan tidak dimakan sendiri tanpa lauk pendamping.

Nasi sebaiknya dikombinasikan dengan protein, sayur, atau buah agar nutrisi tetap seimbang. Konsumsi berlebihan nasi putih setiap hari memang bisa memperparah kondisi diabetes, tetapi hal itu tidak berarti nasi putih menjadi penyebab utama penyakit ini.

2. Kacang-Kacangan: Manfaat Jika Dikonsumsi Secara Terkontrol

Kacang-kacangan dikenal kaya akan protein, lemak sehat, dan mineral. Meski demikian, kacang juga mengandung kalori yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, kacang bisa memicu obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes.

Jadi, kacang tetap bermanfaat jika porsinya terkontrol dan dipadukan dengan makanan rendah kalori. Hindari konsumsi berlebihan agar tidak merugikan kesehatan secara keseluruhan.

3. Sayuran Pahit (Pare dan Sejenisnya): Mengandung Senyawa Mirip Insulin

Sayuran pahit seperti pare mengandung senyawa flavonoid yang mirip dengan kerja insulin. Senyawa tersebut dapat membantu menurunkan kadar gula darah, sehingga bermanfaat dalam mencegah diabetes.

Namun, efek ini hanya bisa dirasakan jika pola makan secara keseluruhan tetap seimbang. Tidak bisa hanya mengandalkan sayuran pahit sambil tetap mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak.

4. Apel: Buah Kaya Antioksidan

Apel mengandung flavonoid dan polifenol pada kulitnya, yang dapat membantu mengontrol gula darah. Namun, jumlah konsumsinya harus diperhatikan.

WHO merekomendasikan 5 porsi buah dan sayur setiap hari, dengan ukuran sekitar 100 gram per porsi. Apel sebaiknya dimakan utuh, bukan dijus, agar tidak menambah beban fruktosa berlebih pada tubuh.

5. Yogurt: Sumber Probiotik yang Baik untuk Tubuh

Yogurt asli mengandung probiotik yang membantu kerja insulin dan menurunkan resistensi insulin. Artinya, yogurt bisa membantu mencegah diabetes.

Namun, perlu hati-hati dengan jenis yogurt yang sudah ditambahkan gula atau pemanis buatan. Pilihlah yogurt plain tanpa tambahan rasa agar manfaatnya tetap optimal.

6. Kayu Manis: Menurunkan Gula Darah dengan Cara Alami

Kayu manis atau cinnamon terbukti mampu menurunkan kadar gula darah dengan cara memperlambat pencernaan karbohidrat. Efek ini membuat glukosa tidak langsung melonjak setelah makan.

Meski begitu, kayu manis hanya berfungsi sebagai pendukung, bukan pengganti obat. Penderita diabetes tetap perlu menjaga pola hidup sehat dan rutin berkonsultasi dengan dokter.

7. Mengkudu: Kaya Antioksidan Tapi Harus Disertai Pengobatan Medis

Mengkudu memiliki kandungan antioksidan tinggi, termasuk flavonoid, yang dapat membantu menurunkan gula darah. Namun, dr. Rosna menekankan bahwa mengkudu tidak boleh dijadikan satu-satunya solusi.

Jika pasien sudah diresepkan obat, tetap harus mengikuti anjuran medis. Mengkudu dapat menjadi pendamping dalam menjaga kesehatan, bukan pengganti terapi utama.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak makanan yang sering dianggap berbahaya justru masih bisa dikonsumsi dengan cara yang tepat. Kuncinya adalah keseimbangan gizi, porsi yang sesuai, dan pola hidup sehat yang konsisten.

Jadi, jangan mudah percaya pada mitos yang beredar tanpa dasar ilmiah. Selalu pastikan informasi yang Anda terima berasal dari sumber terpercaya seperti penjelasan ahli. Dengan begitu, Anda bisa mengatur pola makan lebih bijak sekaligus menjaga kesehatan dari risiko diabetes.