Lelang Frekuensi 1,4 GHz: Indosat Evaluasi Bisnis dan Kebutuhan Pelanggan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indosat Ooredoo Hutchison Tetap Antusias Ikuti Lelang Frekuensi 1,4 GHz

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) masih menunjukkan minat kuat untuk mengikuti proses seleksi frekuensi 1,4 GHz. Perseroan menjadi salah satu dari tujuh perusahaan telekomunikasi yang telah mendaftar dan mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction), yang merupakan langkah awal dalam mengikuti seleksi pita frekuensi tersebut.

Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan bahwa perusahaan terus berupaya memberikan layanan digital yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Ia menjelaskan bahwa saat ini, IOH sedang melakukan kajian internal terkait aspek teknis, rencana bisnis, serta pertimbangan terhadap kebutuhan pelanggan di masa depan.

“Kami masih mengkaji secara internal terkait aspek teknis, rencana bisnis, serta pertimbangan terhadap kebutuhan pelanggan ke depan,” ujar Buldansyah.

Ia juga menambahkan bahwa IOH percaya proses lelang ini akan berkontribusi pada keberlangsungan industri telekomunikasi yang sehat. Proses lelang ini dinilai penting untuk memastikan penggunaan spektrum frekuensi yang optimal dan adil antar pelaku usaha.

Pembukaan Lelang Frekuensi 1,4 GHz oleh Pemerintah

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz melalui pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan BWA Tahun 2025 pada 28 Juli 2025. Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menetapkan akan melelang pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan time division duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan seleksi. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

Proses pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Sementara itu, pengambilan dokumen seleksi dilakukan secara daring mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

Tujuan dan Manfaat Seleksi Frekuensi 1,4 GHz

Komdigi menegaskan bahwa seleksi ini bertujuan menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz di seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi bagi layanan akses nirkabel pitalebar.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

Dengan partisipasi aktif dari perusahaan-perusahaan besar seperti Indosat Ooredoo Hutchison, proses lelang ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia. Selain itu, keberhasilan lelang ini juga akan mendukung transformasi digital nasional dan memperkuat infrastruktur komunikasi di berbagai daerah.