
Perubahan Kebijakan Tarif Impor Mengganggu Pengiriman Parcel ke Amerika Serikat
Beberapa layanan pos dari berbagai negara mengalami gangguan dalam pengiriman ke Amerika Serikat akibat perubahan kebijakan tarif impor yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan ini memicu ketidakpastian terkait siapa yang akan menanggung biaya tambahan atas kiriman barang, khususnya parcel dan paket.
Pada bulan lalu, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mencabut pengecualian pajak untuk kiriman bernilai rendah. Aturan baru ini mulai berlaku pada 29 Agustus. Meski kiriman dengan nilai di bawah 100 dolar AS tetap bebas pajak, aturan ini memaksakan pengenaan pajak impor untuk kiriman yang bernilai lebih tinggi, sesuai dengan regulasi asal negara barang tersebut.
Akibatnya, beberapa perusahaan besar seperti Royal Mail (Inggris) dan DHL (Jerman) menghentikan sementara layanan pengiriman parcel ke AS. Mereka menyatakan akan melanjutkan operasional setelah sistem yang sesuai dengan aturan baru tersedia. Royal Mail mengumumkan bahwa layanan pengiriman parcel dan paket akan dihentikan mulai Selasa pekan depan. Namun, pengiriman surat dan kartu pos tetap berjalan normal.
Di sisi lain, Deutsche Post dan DHL Parcel Germany juga menangguhkan layanan pengiriman barang ke AS untuk pelanggan bisnis sejak Sabtu lalu. Mereka menyatakan bahwa layanan akan kembali dibuka setelah semua pertanyaan terkait tarif baru mendapatkan jawaban yang jelas. Di awal pekan yang sama, PostNord juga mengumumkan penangguhan pengiriman parcel ke AS.
Bjorn Bergman, Kepala Komunikasi dan Merek PostNord, menjelaskan bahwa keputusan ini dilakukan demi memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. "Keputusan ini disayangkan, tetapi perlu dilakukan," ujarnya.
Selain itu, platform belanja daring Etsy turut merespons perubahan ini. Mulai 25 Agustus, pengiriman ke AS yang menggunakan jasa Australia Post, Canada Post, Royal Mail, dan Evri akan mengalami penyesuaian. Etsy juga mengimbau pelanggan untuk lebih waspada dalam memilih jasa pengiriman.
Pemerintahan Trump berargumen bahwa pengecualian pajak untuk pembelian barang bernilai rendah dari luar negeri merugikan perekonomian nasional. Menurut mereka, hal ini membuat barang impor menjadi lebih murah dibandingkan produk lokal, sehingga membahayakan industri dalam negeri.
Dampak Terhadap Pengguna Jasa Pengiriman
Perubahan kebijakan ini tidak hanya memengaruhi perusahaan pos, tetapi juga berdampak langsung kepada konsumen. Banyak pelanggan yang terkejut dengan penangguhan layanan atau penyesuaian biaya pengiriman. Hal ini menimbulkan kebingungan terkait bagaimana cara mengirimkan barang ke AS tanpa menghadapi hambatan.
Beberapa pelanggan mengeluhkan ketidakjelasan informasi tentang bagaimana proses pengiriman akan berjalan setelah aturan baru diberlakukan. Tidak semua perusahaan pos memiliki sistem yang siap menghadapi perubahan ini, sehingga banyak yang memilih menunda pengiriman sampai ada kejelasan lebih lanjut.
Tantangan dan Harapan
Kebijakan baru ini memberikan tantangan bagi perusahaan pos dan pelaku bisnis internasional. Namun, diharapkan pihak terkait dapat segera menyiapkan sistem yang sesuai dengan regulasi agar pengiriman bisa kembali lancar.
Masyarakat dan pelaku usaha juga diharapkan dapat lebih proaktif dalam memahami aturan baru ini. Dengan demikian, dampak negatif dari perubahan kebijakan dapat diminimalkan, dan pengiriman ke AS tetap berjalan efisien.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!