Lawan Kemiskinan, Kemenag Hadirkan Tiga Program Ekonomi Strategis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tiga Program Strategis untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat

Kementerian Agama RI meluncurkan tiga program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat. Ketiga program tersebut yaitu Kampung Zakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis KUA, dan Inkubasi Wakaf Produktif Tahun 2025. Peluncuran program ini dilakukan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, pada Rabu (10/9), dengan fokus pada pendampingan terhadap 15 pelaku UMKM dan 10 kelompok budidaya ikan setempat.

Waryono, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan. Tujuan utamanya adalah mengubah mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pembayar zakat) dalam jangka tiga tahun ke depan.

“Target kami adalah agar mustahik yang saat ini menerima manfaat bisa bertransformasi menjadi muzaki. Dari kondisi yang kurang berdaya menjadi lebih berdaya, dari penerima zakat menjadi pembayar zakat,” ujarnya dalam pernyataannya.

Menurut Waryono, tantangan kemiskinan nasional yang masih menyisakan sekitar 23 juta jiwa menuntut distribusi zakat dan wakaf yang lebih tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang pemanfaatan data tunggal sosial ekonomi nasional.

“Presiden menginstruksikan agar zakat dan wakaf berbasis data tunggal, sehingga program ini betul-betul menyentuh masyarakat yang membutuhkan,” katanya.

Waryono juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung program ini. Potensi lokal Pulau Tidung, seperti ikan kerapu cantang, dapat dikembangkan menjadi komoditas ekspor jika didukung oleh teknologi dan industri pengolahan.

“Jika diberi nilai tambah, masyarakat bukan hanya sejahtera, tetapi juga mandiri,” ujarnya.

Selain Kampung Zakat, Kemenag juga memperkuat pemberdayaan berbasis KUA. Menurut Waryono, KUA menjadi pintu masuk strategis karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam pembinaan keluarga.

“Kalau keluarga sejak awal ekonominya kuat, insya Allah masjid juga akan makmur dengan jamaah. Ekonomi keluarga dan ibadah berjamaah adalah dua sisi yang saling menguatkan,” imbuhnya.

Dalam konteks wakaf, Waryono menyoroti luasnya aset tanah wakaf di Indonesia. Namun, hanya sembilan persen dari aset tersebut yang produktif. Oleh karena itu, Kemenag mendorong program Kota Wakaf dan Inkubasi Wakaf Produktif sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas aset wakaf.

“Kita diberi karunia tanah yang luas, tapi sering terkendala teknologi, modal, dan pengetahuan. Melalui program ini, kami ingin mengubah aset wakaf menjadi lebih produktif,” paparnya.

Fokus pada Pengembangan Ekonomi Lokal

Program-program yang diluncurkan oleh Kementerian Agama RI tidak hanya berfokus pada pemberdayaan ekonomi secara umum, tetapi juga pada pengembangan potensi lokal. Di Pulau Tidung, misalnya, Kemenag memberikan dukungan kepada pelaku UMKM dan kelompok budidaya ikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Pengembangan ekonomi berbasis KUA juga menjadi salah satu strategi utama. KUA dianggap sebagai lembaga yang memiliki akses langsung ke masyarakat, sehingga menjadi titik awal yang efektif dalam pemberdayaan. Dengan memperkuat ekonomi keluarga, diharapkan pula akan meningkatkan kualitas ibadah dan kebersamaan dalam beribadah.

Selain itu, program inkubasi wakaf produktif bertujuan untuk memaksimalkan potensi aset wakaf yang ada. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan aset wakaf yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal bisa menjadi sumber pemasukan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Kolaborasi dan Teknologi dalam Pemberdayaan

Untuk mencapai tujuan pemberdayaan ekonomi, Kemenag mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama. Baik pemerintah daerah, organisasi masyarakat, maupun sektor swasta, semua diminta untuk turut serta dalam membangun ekosistem pemberdayaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, penggunaan teknologi dan inovasi juga menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pemberdayaan. Misalnya, dalam pengembangan budidaya ikan, teknologi pengolahan dan pemasaran dapat membantu meningkatkan nilai tambah produk. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekspor yang lebih luas.

Dengan kombinasi antara pemberdayaan ekonomi, kolaborasi lintas sektor, dan pemanfaatan teknologi, program-program yang diluncurkan oleh Kementerian Agama RI diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.