Uganda menghadapi kekurangan kritis tenaga profesional perawatan mata, dengan sekitar 500 spesialis yang melayani hampir 46 juta orang.
Dalam upaya menginspirasi generasi ahli berikutnya, perusahaan kacamata Lapaire Uganda telah meluncurkan inisiatif kesadaran karier yang ditujukan kepada siswa sekolah menengah.
Perusahaan baru-baru ini menyelenggarakan Hari Terbuka di cabang Ntinda-nya, di mana siswa, guru, dan orang tua menjelajahi ilmu dan praktik optometri, menguji peralatan diagnostik, serta berinteraksi dengan profesional di bidang tersebut.
John Hilary Balyejusa, Eksekutif Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Lapaire, mengatakan inisiatif ini ditujukan kepada siswa pada tahap yang sedang membentuk masa depan ketika pilihan karier masih dalam proses pembentukan.
"Uganda memiliki kurang dari 500 ahli mata untuk hampir 50 juta orang. Ini membuat akses terhadap kesehatan mata sangat sulit. Dengan menginspirasi siswa sekarang, kami berharap dapat membentuk generasi berikutnya ahli mata yang dapat melayani negara dengan lebih baik," katanya.
Acara ini juga memperlihatkan peluang di luar bidang medis dalam industri perawatan mata. Manajer Sumber Daya Manusia Lapaire, Mark Muoki, menyebutkan bahwa karier di bidang penjualan, manajemen, dan operasional bisnis sama pentingnya dalam menjaga kelangsungan layanan.
Bagi banyak siswa, ini adalah pertama kalinya mereka menghadapi optometri secara nyata. Tennisha Birungi, dari Sekolah Menengah Rise and Shine Ntinda, mengatakan sesi tersebut membuka pikirannya ke jalur karier baru.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang spesialis mata sebelum hari ini. Inisiatif ini sangat baik—ini akan membantu kami para pemuda untuk berpikir melebihi karier tradisional seperti dokter atau pilot, dan juga mempertimbangkan menjadi spesialis mata," katanya.
Ahli mata Jackline Baboneraawo menggunakan platform tersebut untuk meminta investasi yang lebih besar dari pemerintah dalam program pelatihan, menyebutkan bahwa hanya Universitas Makerere yang menawarkan optometri, sementara pelatihan oftalmologi terpusat di Jinja.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan pemeriksaan mata secara teratur dan berbagi praktik sederhana seperti aturan "20-20-20" bagi pengguna layar: "Setiap 20 menit, lihatlah sejauh 20 kaki selama 20 detik untuk melewatkan mata."
Di luar Hari Terbuka, Lapaire menjalankan program pemasaran yang menargetkan sekolah-sekolah, ibu-ibu remaja, lansia, dan tempat kerja dalam kampanye "Pemeriksaan Penglihatan di Tempat Kerja" mereka. Perusahaan juga berencana untuk bergabung dalam kampanye keselamatan jalan nasional yang menghubungkan penglihatan yang buruk dengan kecelakaan.
Dengan melibatkan siswa sejak dini, Lapaire berharap membangun jalur pipa para spesialis masa depan yang dapat mengisi celah perawatan mata yang besar di Uganda dan membuat visi berkualitas tersedia bagi semua.
Hak Cipta 2025 Nile Post. Seluruh hak dilindungi undang-undang. Didistribusikan oleh AllAfrica Global Media (news.aiotrade.app).
Ditandai: Uganda,Pendidikan,Kesehatan dan Kedokteran,Afrika Timur
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!