Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11: Halaman 62-63, Diskusi Cerpen Lengkap

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 62-63

Latihan mendiskusikan cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” sesuai dengan Kurikulum Merdeka menjadi salah satu tugas penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan memahami struktur dan makna cerita pendek, siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan analisis serta pemahaman terhadap teks sastra.

Berikut ini merupakan kunci jawaban lengkap untuk soal-soal yang terdapat pada halaman 62-63. Panduan ini bisa digunakan sebagai bantuan dalam memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memastikan pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari.

Kegiatan 3: Berdiskusi dan Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon”

Setelah membaca cerpen tersebut, siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil dan melakukan diskusi. Berikut beberapa pertanyaan beserta jawaban yang dapat menjadi referensi:

1. Apakah Cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” Memenuhi Ciri-Ciri Cerita Pendek?

Berdasarkan ciri-ciri cerita pendek, berikut penjelasannya:

Jumlah Kata: Jumlah kata kurang dari 10.000.
Waktu Membaca: Diperlukan waktu kurang dari 10 menit.
Tokoh: Tokoh utama adalah Ustad Samsuri.
Peristiwa atau Konflik: Hanya terdapat satu peristiwa penting, yaitu saat Ustad Syamsuri harus kembali mengangkat senjata karena kedatangan Belanda dan pembunuhan oleh Westerling.

Dengan demikian, cerpen ini memenuhi ciri-ciri cerita pendek.

2. Arti Kosakata dalam Cerpen

Berikut arti dari beberapa kosakata yang terdapat dalam cerpen:

Debat : Pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan.
Merubut : Berkumpul.
Moncong : Bagian benda yang memiliki bentuk seperti mulut.
Popor : Tangkai bedil atau gagang senapan.
Langgar : Masjid kecil tempat mengaji atau bersalat.
Laknatullah : Yang dilaknat oleh Tuhan.
Hijaiyah : Aksara Arab.
Gugur : Mati dalam pertempuran.
Bias : Bayangan.
Ajal : Kematian.
Kekang : Berkaitan dengan tali.
Pendiangan : Perapian.
Kacau balau : Sangat kacau.
Dicampakkan : Dibuang begitu saja.
Syahid : Mati di jalan Allah.
Tuberkulosis : Penyakit berkaitan dengan paru-paru.

3. Analisis Tokoh dan Latar Tempat

a. Mengapa Ustad Syamsuri Disebut Tokoh Utama dan Rahing sebagai Tokoh Pendukung?

Ustad Syamsuri disebut tokoh utama karena sering muncul dalam cerita dan konflik terpusat pada dirinya. Sedangkan Rahing hanya muncul beberapa kali dan konflik tidak terletak padanya, sehingga ia disebut sebagai tokoh pendukung.

b. Latar Tempat dalam Cerpen

Latar tempat dalam cerpen meliputi Makassar, Parepare, dan Wajo. Siswa dapat mencari lokasi tersebut menggunakan Google Map dan membandingkan jarak antar daerah.

c. Alasan Latar Waktu Terjadi pada Periode Perjuangan Kemerdekaan

Latar waktu dalam cerpen adalah sekitar tahun 1946–1947, ketika Indonesia masih baru merdeka. Periode ini sangat relevan dengan isi cerita yang menggambarkan perjuangan melawan penjajah.

d. Siapa yang Mengucapkan Kalimat “Kita Harus Sadar Diri, Ustad.”?

Kalimat tersebut diucapkan oleh Rahing kepada Ustad Syamsuri. Ia mengatakannya karena pasukan Ustad Syamsuri kalah secara jumlah dan persenjataan dibandingkan pasukan Westerling.

e. Makna Kutipan “Matahari Tidak akan Tenggelam Selain di Ujung Langit…”

Kalimat ini diucapkan oleh Ustad Syamsuri. Maksudnya adalah bahwa hidup tidak akan berakhir selain oleh ajal, dan ia tidak akan menyerah kepada Belanda sampai akhir hayatnya.

f. Alasan Ustad Syamsuri Angkat Senjata

Ustad Syamsuri angkat senjata karena kematian istri dan anaknya akibat granat dari pihak Belanda.

g. Mengapa Westerling Disebut Si Jagal dari Turki?

Westerling disebut demikian karena ia memimpin pasukan DST-KNIL yang membunuh banyak rakyat Sulawesi.

h. Pendapat tentang Sikap Rahing yang Memilih Menyelamatkan Istrinya

Sikap Rahing bisa dianggap sebagai keputusan pribadi. Setiap orang memiliki pandangan berbeda mengenai prioritas dalam situasi sulit.

i. Siapa yang Dimaksud oleh Rahing dalam Kalimat “Sebaik-Baiknya Manusia adalah Orang yang Bermanfaat bagi Sesamanya”?

Rahing mengacu pada Ustad Syamsuri, karena ia selalu berguna bagi orang lain sejak hidup hingga kematian.

j. Akhir Kisah Ustad Syamsuri

Ustad Syamsuri meninggal di Wajo akibat tuberkulosis. Ini menjadi akhir dari kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan pengabdian.

Kesimpulan

Melalui latihan ini, siswa diharapkan lebih memahami struktur cerita pendek, makna tokoh, dan konteks sejarah dalam cerpen. Kunci jawaban ini bisa menjadi bantuan dalam proses belajar, tetapi tetap diingatkan agar siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu sebelum memeriksa jawaban.