
Penutupan Jalan Tol di Jakarta Akibat Kericuhan Aksi Unjuk Rasa
Pada Senin sore, suasana Jakarta tiba-tiba berubah ketika aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI memicu keributan. Untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat, petugas kepolisian bersama Jasa Marga mengambil langkah drastis dengan menutup total ruas tol dalam kota.
Sejak sekitar pukul 16.45 WIB, jalur utama tol benar-benar kosong dari lalu lintas. Tidak ada kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Banyak pengendara terpaksa diputar balik ke pintu keluar terdekat karena akses tol sudah ditutup sepenuhnya.
Langkah ini diambil setelah situasi di kawasan Senayan dinilai tidak kondusif. Penutupan akses tol dinilai lebih aman dibanding membiarkan kendaraan terjebak di tengah potensi kericuhan massa. Petugas juga berjaga di sepanjang ruas tol untuk memastikan tidak ada kendaraan yang mencoba menerobos.
Arus lalu lintas kemudian dialihkan ke Tol Lingkar Luar. Akibatnya, kepadatan terjadi di beberapa jalur alternatif. Meski demikian, langkah ini dianggap sebagai satu-satunya cara agar keselamatan pengendara tetap terjamin.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa pengamanan aksi ini dilakukan dengan pendekatan humanis. “Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya,” ujarnya.
Untuk menjaga ketertiban, sebanyak 1.250 personel gabungan dikerahkan. Mereka berasal dari Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jumlah besar ini menunjukkan betapa seriusnya aparat dalam mengawal jalannya aksi serta menjaga ketertiban ibu kota.
Meskipun penutupan jalan tol menyebabkan dampak pada lalu lintas, langkah ini dianggap penting. Bagi aparat, keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Sementara itu, para pengguna jalan harus bersabar menghadapi perubahan rute yang mendadak.
Meski situasi di jalan tol tampak tenang setelah penutupan, ketegangan di sekitar Gedung DPR/MPR masih terasa. Petugas terus berjaga, mengantisipasi kemungkinan massa kembali memanas.
Penutupan tol akibat demonstrasi kali ini menjadi pengingat bahwa setiap aksi besar di pusat politik negara berpotensi memberi dampak langsung pada mobilitas masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi antara aparat keamanan dan pengguna jalan dalam menghadapi situasi darurat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!