Ketua LPDP: 67 Persen Pendaftar Pilih Jurusan STEM

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peningkatan Minat Program Studi STEM di Kalangan Pendaftar Beasiswa LPDP

Minat terhadap program studi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) semakin meningkat di kalangan para pendaftar beasiswa yang diajukan ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPDP, Sudarto, dalam rapat dengan Komisi X DPR pada Senin (25/8/2025).

Menurut Sudarto, data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah peminat prodi STEM dalam pendaftaran beasiswa LPDP semakin hari semakin bertambah. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 67 persen dari total pendaftar memilih jurusan yang berfokus pada bidang STEM.

"Jadi, jika kita melihat angka tersebut, 67 persen dari pendaftar beasiswa LPDP tahun ini memilih fokus di bidang STEM," ujarnya.

Meski minat terhadap STEM meningkat, situasi finansial LPDP saat ini mengalami sedikit kendala. Menurut Sudarto, jumlah penerima beasiswa LPDP mengalami penurunan karena pihaknya masih membiayai mahasiswa yang sedang menjalani program beasiswa secara ongoing. Hal ini menyebabkan kapasitas LPDP untuk menerima calon penerima beasiswa baru menjadi lebih terbatas.

"Kapasitas penerimaan beasiswa baru di tahun 2025-2026 lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena sebagian besar dana digunakan untuk membiayai mahasiswa yang sedang aktif, yaitu sekitar 35.000 orang," jelas Sudarto.

Akibatnya, pada tahun 2025, LPDP hanya mampu menerima sekitar 4.000 penerima beasiswa. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pendaftar yang mencapai puluhan ribu. Meskipun begitu, LPDP tetap memberikan pembiayaan beasiswa kepada beberapa kementerian, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Agama (Kemenag).

Sudarto juga menjelaskan bahwa siklus penerimaan beasiswa LPDP akan kembali normal pada tahun 2027 mendatang. Saat itu, mahasiswa yang sedang menjalani program beasiswa saat ini mulai lulus, sehingga jumlah penerima beasiswa baru dapat meningkat kembali.

"Mungkin pada tahun 2026 kondisinya masih sama. Namun, pada tahun 2027 nanti, kami berharap kondisi akan kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.

Dengan peningkatan minat terhadap STEM dan perencanaan strategis LPDP, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang teknologi dan sains. Peningkatan ini juga menjadi indikasi bahwa generasi muda Indonesia semakin sadar akan pentingnya pendidikan di bidang STEM sebagai fondasi pengembangan bangsa.