
Tren Hunian Ramah Lingkungan yang Berkembang Pesat
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hunian ramah lingkungan semakin meningkat. Dalam sebuah survei Properti Komersial Indonesia 2025 oleh Knight Frank, ditemukan bahwa sebanyak 84 persen responden menjadikan aspek green property sebagai pertimbangan utama dalam memilih hunian. Tren ini tidak hanya menjadi perhatian khusus, tetapi juga mendorong pengembang di kawasan penyangga Jakarta untuk menghadirkan fasilitas yang tidak hanya modern, tetapi juga selaras dengan prinsip keberlanjutan.
Salah satu contoh nyata dari tren ini adalah kawasan Podomoro Golf View (PGV) di Cimanggis, Jawa Barat. Pengembang kawasan ini baru saja memulai pembangunan The Willow Premium Club House yang dirancang dengan konsep green living. Fasilitas tersebut diklaim mampu mengoptimalkan cahaya alami, sirkulasi udara sehat, serta menggunakan material ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen pengembang dalam memberikan fasilitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga menjaga lingkungan.
“Pergeseran kebutuhan konsumen sudah jelas: mereka ingin hunian yang nyaman sekaligus sehat. Fasilitas yang kami bangun mencoba menjawab kebutuhan itu,” ujar Wakil Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk., Noer Indradjaja akhir pekan lalu. Perkembangan ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat saat ini lebih berfokus pada kesehatan lingkungan dan kualitas hidup.
Dulu, daya tarik hunian lebih banyak berkisar pada desain modern atau eksklusivitas. Namun, kini masyarakat semakin peduli terhadap faktor kesehatan lingkungan. Konsep hunian yang terintegrasi dengan ruang terbuka hijau, fasilitas olahraga, dan sistem pengelolaan lingkungan menjadi nilai tambah yang dicari. Pembangunan club house di PGV, misalnya, tidak hanya menghadirkan kolam renang dan pusat kebugaran, tetapi juga area aktivitas keluarga yang memadukan rekreasi dengan ruang hijau.
Fenomena ini mencerminkan bagaimana kawasan hunian di sekitar Jakarta bertransformasi dari sekadar tempat tinggal menjadi ekosistem gaya hidup yang mendukung keseimbangan hidup modern. Dengan adanya fasilitas seperti ini, masyarakat bisa merasakan manfaat dari lingkungan yang sehat tanpa harus meninggalkan kenyamanan perkotaan.
Persaingan di kawasan penyangga Jakarta juga sangat ketat. Lokasi di sekitar Cimanggis, Cibubur, hingga Depok kian bersaing menghadirkan konsep hunian hijau. Dukungan infrastruktur transportasi seperti Tol Jagorawi dan LRT membuat kawasan-kawasan tersebut dipandang sebagai alternatif bagi warga Jakarta yang ingin tinggal di lingkungan lebih sehat tanpa kehilangan akses ke pusat kota.
Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, diperkirakan semakin banyak pengembang akan berlomba menghadirkan fasilitas ramah lingkungan dalam setiap proyek. Namun, tantangan ke depan bukan hanya soal membangun, tetapi bagaimana menjaga konsistensi pengelolaan agar prinsip hijau benar-benar terwujud dalam kehidupan sehari-hari penghuni. Ini membutuhkan komitmen jangka panjang dari para pengembang dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa semua fasilitas yang dibangun dapat bertahan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!