Kekalahan Beruntun Timnas U-23, Vanenburg Diintai Prestasi Pendahulunya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kekurangan yang Dihadapi Gerald Vanenburg di Timnas U-23 Indonesia

Gerald Vanenburg, pelatih baru Timnas U-23 Indonesia, kini menghadapi tantangan berat setelah ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae-yong. Meski memiliki latar belakang sebagai pelatih asal Belanda, ia harus berjuang keras untuk membuktikan kemampuannya dan melepaskan bayangan dari dua mantan pelatih sebelumnya.

Pemilihan Gerald Vanenburg sebagai pelatih utama Garuda Muda dilakukan pada Januari 2025. Tujuan utamanya adalah untuk melanjutkan perjalanan sepak bola Indonesia di tingkat junior. Namun, tugas ini tidak mudah karena ia harus menghadapi ekspektasi yang tinggi dari PSSI dan publik.

Sebelum Gerald menjabat, Shin Tae-yong telah meninggalkan jejak yang sangat membanggakan. Ia berhasil membawa Timnas U-23 Indonesia ke putaran final Piala Asia U-23 2024. Dalam turnamen tersebut, Indonesia mampu mencapai semifinal, dengan kemenangan atas Australia, Yordania, dan Korea Selatan. Meskipun akhirnya kalah dari Uzbekistan, prestasi itu menjadi langkah besar dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Selain Shin Tae-yong, Indra Sjafri juga memberikan kontribusi signifikan bagi Timnas U-23. Ia sukses membawa tim meraih gelar juara ASEAN Cup U-23 pada 2019 dan menyumbangkan medali emas SEA Games 2023. Prestasi ini menjadikannya legenda di kalangan penggemar sepak bola Indonesia.

Setelah kepergian Shin dan Indra, PSSI mempercayakan Patrick Kluivert untuk melatih tim senior dan U-23. Kluivert berhasil membawa Garuda Muda ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meski demikian, peningkatan prestasi di level U-23 masih belum terlihat.

Gerald Vanenburg mengawali tugasnya dengan dua kompetisi utama: ASEAN Cup U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Sayangnya, hasil yang diraih tidak sesuai harapan. Di ASEAN Cup U-23, Indonesia sebagai tuan rumah gagal meraih gelar juara setelah kalah dari Vietnam di partai final. Hal ini menjadi kegagalan pertama bagi Gerald.

Dua bulan kemudian, tim kembali berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Indonesia berada di Grup J bersama Laos, Makau, dan Korea Selatan. Dari tiga pertandingan, hanya satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan yang berhasil diraih. Dengan empat poin, mereka hanya berada di posisi kedua grup dan gagal melaju ke putaran final.

Kegagalan ini membuat Gerald Vanenburg semakin tertekan. Ia kini dibayangi oleh prestasi Indra Sjafri dan Shin Tae-yong yang telah menciptakan sejarah di Timnas U-23. Untuk bisa membuktikan kemampuannya, Gerald harus segera menemukan strategi yang tepat dan membangun kepercayaan dari PSSI serta publik.

Beberapa hal yang perlu diperbaiki antara lain adalah pembinaan pemain muda, sistem latihan, dan manajemen mental pemain. Dengan kerja keras dan pendekatan yang tepat, Gerald bisa mengubah situasi dan membawa Garuda Muda kembali ke jalur kesuksesan.