
Kekalahan Bali United dari Persebaya Surabaya: Masalah yang Harus Segera Diperbaiki
Kekalahan telak 2-5 yang dialami Bali United saat menghadapi Persebaya Surabaya dalam laga pekan ketiga Super League 2025/2026 menjadi pukulan berat bagi tim. Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (23/8/2025) malam, menunjukkan bahwa Serdadu Tridatu masih kesulitan menemukan konsistensi permainan.
Pelatih Bali United, Johnny Jansen, mengakui bahwa kekalahan ini tidak lepas dari kesalahan mendasar yang dilakukan oleh timnya. Ia menyebutkan bahwa Persebaya Surabaya mampu memanfaatkan setiap kesalahan yang dibuat oleh Bali United menjadi gol yang berbahaya.
“Kami menggunakan formasi itu karena hari ini kami menghadapi tim yang lebih baik. Lini depan kami mencoba menekan mereka, tapi kami membuat kesalahan, dan mereka berhasil menyelesaikannya menjadi gol,” ujar Jansen.
Ia juga menilai bahwa Persebaya Surabaya era Eduardo Perez tampil lebih tajam dibanding dua lawan sebelumnya yang sudah dihadapi Bali United. Di laga awal, Serdadu Tridatu terlihat solid, namun kali ini semua kelemahan justru terbongkar habis.
“Boleh saya katakan, saya rasa kami bermain cukup baik di dua pertandingan terakhir, tapi hari ini bukan performa terbaik kami. Jadi, selamat untuk Persebaya,” tambahnya.
Rapuhnya Lini Pertahanan
Rapuhnya lini pertahanan Bali United kembali menjadi sorotan tajam dari Jansen. Dalam tiga pertandingan awal musim ini, Bali United belum mampu meraih clean sheet. Menurut Jansen, kehilangan bola saat sedang menguasainya menjadi penyebab utama bobroknya pertahanan.
“Kami terlalu sering kehilangan bola saat sedang menguasainya. Dan ketika itu terjadi, kami terkena serangan balik,” jelasnya.
Kehilangan bola di area berbahaya menurutnya menjadi penyebab utama bobroknya pertahanan Bali United. Situasi ini terus berulang dan menjadi catatan serius yang harus segera diperbaiki.
“Kami kehilangan bola di area yang seharusnya tidak boleh kehilangan bola. Itu yang harus kami perbaiki,” tegas pelatih 50 tahun itu.
Sikap Positif dari Pelatih
Meski kecewa dengan hasil buruk ini, Jansen mencoba mengambil sisi positif. Baginya, tim masih dalam proses adaptasi dengan gaya bermain baru yang butuh waktu untuk menemukan konsistensi.
Sementara itu, striker andalan Bali United, Boris Kopitovic, juga tak bisa menutupi kekecewaan. Ia menilai Persebaya Surabaya tampil lebih rapi dalam menjalankan strategi ketimbang timnya.
“Dua kali kami sempat menyamakan kedudukan, tapi itu tidak cukup. Persebaya malam ini adalah tim yang lebih baik, dan saya pikir mereka memang pantas menang,” tutur Kopitovic.
Tren Inkonsistensi di Awal Musim
Kekalahan ini membuat Bali United belum bisa keluar dari tren inkonsistensi di awal musim. Dari tiga pertandingan, Serdadu Tridatu hanya meraih satu kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan.
Produktivitas lini depan sebenarnya tidak buruk, terbukti dengan mampu mencetak empat gol dari tiga laga. Namun, lemahnya koordinasi lini belakang membuat lawan terlalu mudah menjebol gawang Bali United.
Persebaya Surabaya berhasil memanfaatkan kondisi itu dengan sangat efektif. Setiap celah yang ditinggalkan pertahanan Bali United selalu berhasil mereka ubah menjadi peluang matang dan gol.
Evaluasi dan Perspektif Masa Depan
Laga di Gelora Bung Tomo ini sekaligus menjadi peringatan bagi Bali United. Jika tidak segera berbenah, mereka akan kesulitan bersaing di papan atas musim ini.
Suporter Bali United jelas berharap tim kebanggaannya bisa segera bangkit. Sebab, ambisi untuk kembali meraih kejayaan tidak mungkin tercapai tanpa pertahanan yang solid.
Persebaya Surabaya sendiri layak diapresiasi karena mampu tampil disiplin dan efisien. Mereka tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga secara mental dengan memanfaatkan momentum besar di kandang.
Kemenangan telak ini membuat Green Force semakin percaya diri menatap laga berikutnya. Sebaliknya, Bali United harus segera bangkit jika tak ingin tertinggal dari para pesaing utama.
Johnny Jansen masih optimistis meski kepala pening. Baginya, badai ini hanyalah bagian dari proses panjang untuk membangun tim yang lebih kuat di sisa musim.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!