Jepang Resmi Pasang Pembangkit Listrik Osmotik, Kedua di Dunia Setelah Denmark

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pembangkit Listrik Osmotik Pertama di Jepang

Jepang telah resmi mengoperasikan pembangkit listrik osmotik pertamanya di Kota Fukuoka, yang berada di bagian barat daya negara tersebut. Fasilitas ini menjadi pembangkit kedua di dunia yang menggunakan teknologi osmosis sebagai sumber energi. Sebelumnya, Denmark menjadi pionir dalam penggunaan energi osmotik.

Energi osmotik adalah bentuk energi yang dihasilkan dari perbedaan kadar garam antara air tawar dan air laut. Dalam proses ini, air tawar dan air laut ditempatkan di dua sisi membran semipermeabel. Air tawar akan bergerak ke arah air laut melalui membran tersebut, menciptakan tekanan yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

Pembangkit listrik osmotik di Fukuoka diperkirakan mampu menghasilkan sekitar 880.000 kilowatt jam (kWh) setiap tahun. Angka ini setara dengan kebutuhan listrik sekitar 220 rumah tangga di Jepang. Energi ini menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki oleh sumber energi terbarukan lainnya, seperti tenaga surya atau angin. Menurut Ali Altaee, ahli sumber energi alternatif dari University of Technology Sydney (UTS), energi osmotik tersedia sepanjang waktu tanpa bergantung pada kondisi cuaca atau angin.

Proses kerja pembangkit osmotik didasarkan pada prinsip alami osmosis. Di Fukuoka, air tawar yang digunakan berasal dari air limbah olahan, sedangkan air laut ditempatkan di sisi lain membran. Ketika air laut mengalami peningkatan tekanan dan penurunan salinitas, air dialirkan ke turbin yang terhubung ke generator, sehingga menghasilkan listrik.

Meskipun konsepnya terdengar sederhana, tantangan utama dalam pembangkit osmotik adalah efisiensi energi. Menurut Professor Sandra Kentish dari University of Melbourne, banyak energi yang hilang selama proses pemompaan dan gesekan di membran. "Meskipun energi dilepaskan ketika air asin dicampur dengan air tawar, banyak energi yang hilang saat memompa kedua aliran ke pembangkit listrik dan akibat kehilangan gesekan di antara membran. Ini berarti energi bersih yang bisa diperoleh kecil," ujarnya.

Dibandingkan dengan pembangkit osmotik di Mariager, Denmark, fasilitas di Jepang memiliki ukuran yang lebih besar dengan kapasitas operasi yang hampir sama. Selain itu, demonstrasi serupa juga pernah dilakukan di Norwegia dan Korea Selatan, menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi terbarukan global.

Keuntungan dan Tantangan Energi Osmotik

Energi osmotik menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya. Salah satu keunggulannya adalah ketersediaan yang stabil sepanjang waktu, karena tidak bergantung pada kondisi cuaca. Hal ini membuatnya cocok untuk digunakan sebagai sumber energi tambahan dalam sistem listrik yang sudah ada.

Namun, tantangan utama tetap ada. Efisiensi energi masih menjadi masalah utama. Proses pemompaan air tawar dan air laut ke dalam sistem memerlukan energi tambahan, yang dapat mengurangi keuntungan bersih dari pembangkit. Selain itu, gesekan yang terjadi di membran semipermeabel juga menyebabkan kehilangan energi.

Untuk meningkatkan efisiensi, para peneliti terus mencari solusi inovatif. Beberapa upaya sedang dilakukan, seperti pengembangan membran yang lebih efisien dan teknik pemompaan yang lebih hemat energi. Dengan perkembangan teknologi ini, energi osmotik bisa menjadi salah satu sumber energi alternatif yang signifikan dalam masa depan.

Potensi Masa Depan

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi bersih, energi osmotik memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari solusi global. Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu memberikan pasokan energi yang stabil. Jepang, sebagai salah satu negara yang telah mengadopsi teknologi ini, bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin mengembangkan sumber energi terbarukan.

Selain itu, kolaborasi antar lembaga penelitian dan pemerintah sangat penting untuk mempercepat pengembangan energi osmotik. Dengan investasi yang cukup dan dukungan politik, teknologi ini bisa menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan dalam menjawab tantangan energi global.