
Inovasi BRI dalam Integrasi Data Kependudukan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah berhasil mengoptimalkan pemanfaatan integrasi data kependudukan bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Inovasi ini menjadi salah satu terobosan penting yang dilakukan oleh BRI dalam mendorong efisiensi operasional, mempercepat proses layanan, serta memperkuat kepercayaan nasabah.
Pada acara Satu Data Untuk Semua: Summit Data Kependudukan Semester I 2025 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025), Direktur Operations BRI Hakim Putratama menyampaikan bahwa melalui kerja sama strategis dengan Dukcapil, BRI mampu memaksimalkan proses verifikasi dan mengelola risiko. Hal ini memungkinkan pencairan kredit mikro mencapai Rp 1 triliun per hari.
Akses data yang luas dan akurat memungkinkan BRI memberikan layanan jauh lebih cepat, efisien, dan aman bagi nasabah. Sebagai bank dengan basis nasabah terbesar di Tanah Air, setiap harinya BRI melakukan sekitar 500 ribu kali akses ke Dukcapil untuk memproses data nasabah maupun calon nasabah.
Sebelum adanya integrasi data, proses verifikasi nasabah memerlukan waktu berjam-jam dan memengaruhi kualitas layanan. Kini, dengan sistem yang terhubung langsung ke database kependudukan nasional, proses jadi lebih cepat, akurat, dan efisien.
Hakim menegaskan bahwa jika akses ini tidak ada, mustahil bagi BRI mencairkan kredit mikro senilai Rp 1 triliun per hari. Dampaknya bukan hanya bagi BRI, tetapi juga bagi program-program pemerintah yang kami jalankan, termasuk penyaluran Bansos dan KUR.
Peran Data dalam Era Digital
Dalam era digital, data menjadi aset strategis. Hakim menegaskan bahwa pemenang di masa depan adalah pihak yang unggul dalam teknologi informasi dan penguasaan data. Konsep single identity berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi fondasi BRI dalam menghadirkan layanan perbankan modern.
Integrasi ini memungkinkan BRI melakukan verifikasi data secara real time, meningkatkan akurasi penilaian risiko kredit, dan memberikan layanan yang lebih personal sesuai kebutuhan nasabah. BRI tidak hanya mengandalkan data dari Dukcapil, tetapi juga mengombinasikannya dengan perilaku nasabah seperti pola transaksi, preferensi belanja, hingga kebiasaan konsumsi.
Pendekatan ini membuat BRI dapat menghadirkan solusi keuangan yang lebih relevan dan tepat sasaran. Hakim menjelaskan bahwa pendekatan ini memungkinkan BRI memberikan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Komitmen pada Keamanan dan Kerahasiaan Data
BRI terus menjalin diskusi intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Dukcapil untuk memastikan implementasi integrasi data berjalan optimal dan sesuai regulasi. Selain itu, BRI berkomitmen menjaga keamanan dan kerahasiaan data nasabah dalam setiap prosesnya.
Hakim menekankan bahwa pemanfaatan data dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan perlindungan privasi nasabah. Sinergi dengan regulator menjadi kunci untuk menghadirkan ekosistem layanan perbankan digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan inovasi dan komitmen yang kuat, BRI terus membuktikan diri sebagai salah satu institusi perbankan yang siap menghadapi tantangan di era digital. Integrasi data kependudukan menjadi langkah strategis yang membuka peluang baru dalam pengembangan layanan perbankan yang lebih efisien dan berorientasi pada kepuasan nasabah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!