Ketua HYBE Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Penipuan Saham IPO

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyelidikan terhadap Ketua HYBE Corporation

Pada hari Senin (15/9), ketua perusahaan hiburan ternama Korea Selatan, HYBE Corporation, yaitu Bang Si Hyuk, menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Hal ini terkait dugaan keterlibatannya dalam praktik perdagangan curang yang melanggar Undang-Undang Pasar Modal Korea Selatan.

Bang Si Hyuk tiba di Kantor Unit Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul sekitar pukul 10 pagi waktu setempat atau pukul 08.00 WIB. Ia datang sebagai tersangka dalam kasus dugaan transaksi ilegal yang terjadi menjelang penawaran umum perdana (IPO) perusahaan tersebut beberapa tahun lalu.

Saat tiba, Bang Si Hyuk yang mengenakan setelan jas formal, sempat memberikan pernyataan singkat kepada para wartawan yang menunggu di lokasi. “Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran publik terkait kasus ini. Saya akan bersikap kooperatif dan mengikuti proses penyelidikan dengan sungguh-sungguh,” ucapnya sebelum masuk ke dalam gedung.

Ini merupakan kali pertama Bang Si Hyuk, yang juga dikenal sebagai pendiri HYBE dan tokoh berpengaruh dalam industri hiburan Korea, secara resmi dipanggil untuk diperiksa oleh pihak berwenang dalam kasus ini.

Awal Kasus

Menurut keterangan dari aparat penegak hukum dan sejumlah laporan media, kasus ini bermula dari dugaan bahwa Bang Si Hyuk telah memberikan informasi yang menyesatkan kepada para investor pada tahun 2019. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa HYBE (yang saat itu dikenal sebagai Big Hit Entertainment) tidak memiliki rencana untuk melakukan IPO.

Pernyataan tersebut diyakini membuat sejumlah investor menjual saham mereka kepada sebuah perusahaan tujuan khusus (Special Purpose Company/SPC) yang dibentuk oleh dana ekuitas swasta yang didukung oleh para eksekutif HYBE sendiri.

Namun, berdasarkan temuan pihak berwenang, ternyata pada saat pernyataan itu dibuat, HYBE sebenarnya sudah dalam proses mempersiapkan IPO, termasuk mengajukan permohonan untuk penunjukan auditor resmi, yang merupakan salah satu langkah awal dalam proses penawaran saham publik.

Dugaan Keuntungan Finansial

Pihak penyidik menduga bahwa Bang Si Hyuk tidak hanya menyembunyikan informasi penting dari para investor, tetapi juga mendapatkan keuntungan finansial pribadi dari transaksi tersebut. Setelah HYBE benar-benar meluncurkan IPO, dana ekuitas swasta tersebut menjual kembali saham yang sebelumnya dibeli dengan harga lebih tinggi.

Bang Si Hyuk diduga menerima sekitar 30 persen dari keuntungan penjualan kembali tersebut. Jumlah tersebut diperkirakan mencapai sekitar 190 miliar KRW atau setara dengan Rp 2,24 triliun (dengan kurs Rp 11,82 per KRW) yang diperoleh secara tidak sah.

Penyelidikan dan Penggerebekan

Penyelidikan terhadap kasus ini dimulai pada akhir tahun lalu, ketika polisi menerima informasi intelijen mengenai kemungkinan adanya pelanggaran dalam proses IPO HYBE. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan awal, pada bulan Juli lalu, polisi melakukan penggerebekan besar-besaran terhadap kantor pusat HYBE yang terletak di kawasan Yongsan, Seoul.

Penggeledahan tersebut bertujuan untuk mengamankan dokumen-dokumen dan bukti lain yang berkaitan dengan transaksi saham mencurigakan yang melibatkan pimpinan perusahaan.

Dampak Publik

Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat HYBE adalah perusahaan besar yang menaungi sejumlah grup K-pop ternama, termasuk BTS, dan dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam industri hiburan global. Skandal yang menimpa pendirinya tentu dapat berdampak pada reputasi perusahaan serta kepercayaan investor, terlebih di tengah situasi pasar yang semakin sensitif terhadap isu transparansi dan integritas korporasi.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan akan dilakukan secara menyeluruh. Jika terbukti bersalah, Bang Si Hyuk dapat menghadapi tuntutan pidana serius atas pelanggaran terhadap regulasi pasar modal Korea Selatan.