
Penipuan di Media Sosial Mengenai Bantuan untuk Guru
Di tengah perkembangan teknologi dan penyebaran informasi melalui media sosial, muncul berbagai narasi yang bisa menyesatkan. Salah satu isu yang beredar adalah tentang adanya dana bantuan sebesar Rp 2,1 juta untuk guru non-ASN dan guru honorer. Narasi ini muncul dalam beberapa unggahan yang tayang pada Agustus 2025. Tidak hanya itu, unggahan tersebut juga menyertakan tautan yang disebut sebagai akses untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Namun, apakah informasi ini benar? Berdasarkan penelusuran tim cek fakta, informasi tersebut tidak benar. Diketahui bahwa narasi tersebut merupakan hoaks atau informasi palsu. Selain itu, unggahan tersebut juga menunjukkan indikasi modus penipuan.
Tautan yang disertakan dalam unggahan tersebut menuju ke situs web yang meminta pengunjungnya untuk memberikan data pribadi. Hal ini menjadi tanda bahaya karena merupakan salah satu cara dari modus phishing. Phishing adalah praktik yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk memancing korban agar memberikan informasi sensitif seperti identitas, nomor telepon, atau detail rekening bank.
Data pribadi yang diberikan bisa dimanfaatkan untuk berbagai tindakan kriminal online, termasuk mencuri uang dari rekening perbankan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna internet untuk lebih waspada dan tidak sembarangan mengirimkan informasi pribadi kepada siapa pun, terutama jika datang dari sumber yang tidak jelas.
Meskipun pemerintah memang memiliki program bantuan untuk guru, jumlahnya tidak sesuai dengan yang disebutkan dalam unggahan tersebut. Program yang tersedia adalah bantuan subsidi upah (BSU) senilai Rp 300.000 per bulan. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan angka yang disebutkan dalam narasi hoaks tersebut.
Tips untuk Mencegah Penipuan Online
Untuk menghindari menjadi korban penipuan online, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Jangan mengklik tautan yang tidak jelas asalnya. Jika menerima pesan atau unggahan yang menawarkan bantuan atau hadiah besar, sebaiknya dicek kebenarannya terlebih dahulu.
- Hindari memberikan data pribadi secara sembarangan. Pastikan bahwa situs web atau layanan yang Anda kunjungi aman dan resmi.
- Gunakan kata sandi yang kuat dan ganti secara berkala. Ini membantu melindungi akun Anda dari akses ilegal.
- Lakukan verifikasi informasi melalui sumber yang terpercaya. Jika ada informasi penting, pastikan berasal dari sumber resmi atau lembaga yang terkait.
- Laporkan kejahatan siber. Jika menemukan tautan atau unggahan yang mencurigakan, laporkan ke pihak berwenang atau lembaga yang bertanggung jawab.
Dengan meningkatkan kesadaran akan risiko penipuan online, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari tindakan kriminal yang merugikan. Kewaspadaan dan pengetahuan yang cukup sangat penting dalam menjelajahi dunia digital saat ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!