Harga Buyback Emas Antam Naik Signifikan di Tengah Kenaikan Harga Emas Batangan
Harga buyback emas Antam terus mengalami kenaikan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data Logam Mulia pada hari Sabtu (23 Agustus 2025), harga buyback emas Antam naik sebesar Rp17.000 menjadi Rp1.779.000 per gram. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 30,32% dibandingkan harga awal tahun 2025 yang berada di angka Rp1.365.000 per gram.
Meskipun demikian, harga buyback emas Antam saat ini masih jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) yang tercatat pada 22 April 2025 dengan harga Rp1.888.000 per gram. Hal ini menunjukkan bahwa meski ada peningkatan, pasar masih memiliki ruang untuk kembali melanjutkan kenaikan.
Buyback emas adalah transaksi menjual kembali emas dalam bentuk logam mulia, logam batangan, atau perhiasan. Biasanya, harga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan harga jual saat itu. Namun, jika terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback, transaksi ini tetap bisa memberikan keuntungan bagi pemilik emas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal di atas Rp10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen bagi non NPWP. PPh ini dipotong langsung dari total nilai buyback.
Sebelumnya, harga emas di pasar komoditas mengalami kenaikan tajam setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) Jerome Powell menyampaikan pidato dalam konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Pidato tersebut dilakukan pada Jumat (22 Agustus 2025) waktu Amerika Serikat, yang berarti Sabtu dini hari di Indonesia.
Dalam pidatonya, Powell menyatakan bahwa stabilitas tingkat pengangguran dan indikator pasar tenaga kerja lainnya memungkinkan pihaknya untuk bertindak hati-hati sambil mempertimbangkan perubahan sikap kebijakan. Ia menekankan bahwa meskipun ada peluang pemangkasan suku bunga acuan, ruang gerak saat ini masih terbatas.
Menurut Powell, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan. Arah kebijakan The Fed yang lebih jelas pada pertemuan September 2025 membuat dolar dan imbal hasil obligasi Amerika melemah. Pelemahan ini terjadi karena kekhawatiran laju inflasi yang mengancam pasar tenaga kerja.
Kenaikan harga emas batangan mencapai 1,1% setelah pidato Powell. Logam kuning berkilau ini sering kali diuntungkan dalam kondisi suku bunga yang lebih rendah. Ewa Manthey, ahli strategi komoditas dari ING Groep NV, menyatakan bahwa dengan meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga AS setelah pidato tersebut, emas bisa saja mencapai rekor tertinggi baru.
Menurutnya, pidato Ketua The Fed merupakan satu-satunya katalis yang belum ada untuk memicu kembali reli harga emas pada tahun ini. Dengan perkembangan ini, pasar emas semakin optimis terhadap potensi kenaikan harga di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!