Guru SMP Tuban Ditangkap Usai Cabuli Muridnya Sendiri

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Guru SMP Di Tuban Ditangkap Terkait Pencabulan terhadap Siswa

Seorang guru di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berinisial F (43) telah ditangkap oleh aparat kepolisian. Tersangka F diduga melakukan tindak pidana pencabulan terhadap seorang siswa yang masih berusia 14 tahun.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi dua kali pada bulan Mei 2024 lalu. Perbuatan tidak terpuji ini dilakukan oleh tersangka F di area ladang yang jauh dari keramaian.

Dalam melancarkan aksi pencabulannya, F menggunakan cara penipuan dengan mengajak korban berjalan-jalan. Saat korban berada di tempat yang sepi, F langsung melakukan tindakan tak senonoh terhadapnya.

Menurut informasi yang diperoleh, kejadian terakhir diketahui oleh orang tua korban. Saat itu, orang tua sedang mencari anaknya dan menemukan tanda-tanda kecurigaan. Hal ini kemudian memicu keluarga untuk melaporkan kejadian yang dialami anak mereka ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Tuban.

Setelah menerima laporan, polisi segera melakukan penyelidikan. Proses penyelidikan melibatkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta pengumpulan barang bukti. Berdasarkan hasil penyelidikan, F akhirnya ditangkap pada tanggal 23 Mei 2025.

AKP Dimas Robin Alexander menjelaskan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan analisis terhadap barang bukti. Setelah itu, dilakukan gelar perkara dan pelaku ditetapkan sebagai tersangka. Selanjutnya, F ditangkap untuk menjalani penyidikan lebih lanjut.

Tersangka F kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Ia dijerat dengan pasal 82 juncto pasal 76 E UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 01 Tahun 2016 tentang Perubahan ke kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-undang.

Dampak Kasus Ini terhadap Masyarakat

Kasus ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat, terutama para orang tua dan komunitas pendidikan. Kejadian ini menjadi peringatan penting akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak, khususnya di lingkungan sekolah.

Beberapa hal yang dapat dipetik dari kasus ini antara lain:

  • Kekurangan pengawasan: Kasus ini menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan di lingkungan sekolah. Kehadiran guru yang bertindak tidak sesuai dengan tanggung jawabnya bisa sangat merugikan siswa.
  • Perlu peningkatan kesadaran: Masyarakat perlu lebih waspada dan sadar akan bahaya pelecehan seksual terhadap anak-anak. Orang tua juga harus aktif dalam mengawasi aktivitas anak di luar rumah.
  • Penegakan hukum yang tegas: Pelaku kejahatan terhadap anak-anak harus dihukum dengan tegas agar memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa.

Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan

Untuk mencegah terulangnya kasus seperti ini, beberapa langkah dapat dilakukan:

  • Peningkatan pengawasan: Sekolah perlu meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas guru dan siswa. Sistem pengawasan yang lebih ketat dapat membantu mencegah tindakan tidak terpuji.
  • Edukasi dan sosialisasi: Edukasi kepada siswa dan orang tua tentang hak-hak anak dan cara melaporkan kekerasan atau pelecehan seksual sangat penting.
  • Kolaborasi dengan pihak berwajib: Kerja sama antara sekolah, orang tua, dan aparat kepolisian dapat memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kejahatan terhadap anak-anak.

Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk lebih waspada dan aktif dalam melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan dan pelecehan. Dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir dan mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar.