
Keputusan Mengejutkan Granit Xhaka untuk Bergabung dengan Sunderland
Keputusan yang tidak terduga diambil oleh Granit Xhaka dalam bursa transfer musim panas ini. Mantan gelandang Arsenal tersebut memilih untuk bergabung dengan Sunderland, sebuah klub yang dikenal sebagai salah satu kandidat kuat degradasi di Premier League. Namun, alasan di balik keputusannya ini cukup unik dan menarik perhatian.
Xhaka mengungkapkan bahwa ia ingin merasakan penderitaan sebagai bagian dari persiapan menuju karier manajerial di masa depan. Ia percaya bahwa pengalaman bermain di klub yang sedang menghadapi tantangan besar akan menjadi bekal berharga bagi dirinya.
Transfer dengan Biaya Tinggi
Dalam beberapa pekan terakhir, Xhaka resmi menandatangani kontrak bersama Sunderland dengan biaya transfer mencapai £17 juta (sekitar Rp372 miliar). Pemain asal Swiss berusia 32 tahun ini datang setelah sukses besar di Bayer Leverkusen, termasuk meraih gelar Bundesliga. Meskipun belum pernah tampil dalam laga resmi, pelatih Sunderland, Regis Le Bris, langsung memberikan tanggung jawab ban kapten kepada Xhaka.
Keputusan tersebut terbukti efektif ketika Sunderland mengawali langkah mereka di Premier League dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas West Ham di Stadium of Light, pada Sabtu (16/8). Gol dari Eleiezer Mayenda, Daniel Ballard, dan Wilson Isidor membawa kembalinya The Black Cats ke kasta tertinggi berjalan mulus.
Alasan di Balik Keputusan Xhaka
Dalam wawancara dengan media Swiss, Blick, Xhaka menjelaskan alasan di balik keputusannya. Ia menyatakan bahwa pengalaman di Sunderland akan sangat berguna untuk masa depannya. "Saya percaya pengalaman di Sunderland akan sangat berguna untuk masa depan saya. Saya ingin berkarier sebagai pelatih. Karena itu penting untuk merasakan momen-momen penderitaan dan solidaritas," ujarnya.
Xhaka juga menegaskan bahwa ia tidak akan menyesali pilihannya meski Sunderland termasuk kandidat kuat degradasi. "Di sini orang-orang benar-benar hidup, bernapas, dan menderita demi sepak bola. Saya tidak akan menyesali keputusan ini apa pun yang terjadi," tambahnya.
Pengalaman Berharga
Xhaka bahkan menyebut debut di kandang Sunderland sebagai salah satu dari tiga momen terbaik sepanjang kariernya. Pelatih Sunderland, Regis Le Bris, memuji kontribusi Xhaka yang bermain bersama Noah Sadiki dan Habib Diarra di lini tengah. Menurutnya, kombinasi dua pemain muda bertenaga dengan pengalaman Xhaka memberikan keseimbangan taktis yang dibutuhkan Sunderland untuk bersaing di Premier League.
Tantangan yang Menghadang
Saat ini, Xhaka siap memimpin Sunderland menghadapi tantangan berat musim ini, termasuk laga tandang kontra Burnley akhir pekan depan. Dengan tekad dan pengalamannya, sang kapten baru diyakini mampu membawa The Black Cats bertahan di Premier League sekaligus mematangkan langkahnya menuju kursi manajerial di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!