
Kasus Pemerasan yang Menjerat Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan
Sebuah kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, telah membuat heboh publik. Dalam penanganannya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Noel sebagai tersangka pada Jumat, 22 Agustus 2025. Ia diduga terlibat dalam pengurusan sertifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Berikut beberapa fakta penting terkait kasus ini:
Operasi Tangkap Tangan yang Dilakukan KPK
Noel ditangkap oleh KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilaksanakan pada Rabu, 20 Agustus 2025. Dalam operasi tersebut, KPK berhasil meringkus sebanyak 14 orang dari berbagai lokasi. Para tersangka terdiri dari pegawai di Kementerian Ketenagakerjaan serta pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik korupsi.
Barang Bukti yang Disita
Selama operasi, KPK juga menyita berbagai barang bukti. Di antaranya adalah 15 mobil dan 7 sepeda motor. Jenis kendaraan yang disita mencakup Toyota Corolla Cross, Nissan GT-R, Palisade, Suzuki Jimny, Vespa Sprint S 150, Palisade hitam, Honda CRV, Jeep, Toyota Hilux, Mitsubishi Xpander, Hyundai Stargazer, BMW 3301, Vespa, Ducati Scrambel, CRV, Mitsubishi Xpander hitam, Pajero Sport, Ducati Hypermotoroad 950, Ducati Xdiavel, serta satu motor berjenis Ducati.
Modus Pemerasan Terhadap Buruh
Menurut Ketua KPK Setyo Budiyanto, para tersangka mempergunakan modus pemerasan dengan cara memperlambat, mempersulit, atau bahkan tidak memproses permohonan pembuatan sertifikasi K3. Para buruh diminta membayar hingga Rp 6 juta, padahal biaya resmi hanya sebesar Rp 275 ribu. Jika tidak membayar sesuai nominal tersebut, pengurusan sertifikat akan tertunda.
Praktik Pemerasan yang Berlangsung Lama
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengungkap bahwa praktik pemerasan ini sudah berlangsung sejak 2019. Meskipun Noel menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan sejak 2024, ia diketahui mengetahui adanya praktik tersebut dan meminta jatah. Dalam waktu jabatannya hingga 2025, Noel menerima imbalan sebesar Rp 3 miliar serta sebuah motor Ducati.
Permintaan Maaf dan Permohonan Amnesti
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Immanuel Ebenezer mengucapkan permintaan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia juga meminta Presiden memberikan amnesti atau penghapusan hukuman terhadap dirinya. Namun, permintaan tersebut tidak langsung mendapat respons yang pasti.
Pemecatan dari Jabatan Wakil Menteri
Presiden Prabowo Subianto akhirnya memecat Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Pemecatan dilakukan pada malam hari setelah KPK menetapkan Noel sebagai tersangka. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam keterangan resmi pada Jumat malam, 22 Agustus 2025.
Pemecatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga integritas dan transparansi dalam pemerintahan. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi pejabat untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi yang merugikan rakyat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!