
Dokter di Assam, India yang Melakukan 21 Operasi Sesar dalam 10 Jam
Seorang ginekolog senior di Assam, India timur laut, Dr. Kantheswar Bordolo, membuat heboh dunia medis setelah melakukan 21 operasi sesar dalam waktu 10 jam. Kejadian ini terjadi pada 5 September pukul 15.40 dan selesai sekira pukul 01.50 dini hari keesokan harinya. Meski tampak luar biasa, dokter tersebut menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa dilakukan oleh banyak rekan sejawatnya.
Dr. Bordolo bekerja sebagai dokter spesialis kesehatan yang fokus pada sistem reproduksi wanita, payudara, rahim, ovarium, dan tuba falopi di Rumah Sakit Sipil Morigaon. Ia juga sering menangani bidang obstetri, termasuk kehamilan, melahirkan, dan pasca melahirkan. Dalam satu operasi sesar, ia mengklaim bisa menyelesaikan prosedur dalam waktu 15 menit.
Dengan memanfaatkan dua meja operasi bergantian, ia menyatakan bahwa seluruh prosedur tetap sesuai standar medis. Ia menambahkan bahwa 19 dari 21 ibu dan bayi sudah dipulangkan dalam kondisi stabil, sementara dua lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Gauhati Medical College.
Namun, aktivitas luar biasanya memicu perhatian otoritas kesehatan setempat. Pemerintah Assam mengeluarkan surat resmi, meminta penjelasan rinci dari sang dokter untuk setiap operasi yang dilakukan. Pertanyaan yang diajukan antara lain apakah standar sterilisasi telah dipatuhi, bagaimana kondisi janin sebelum operasi, serta bagaimana perawatan bayi di unit neonatal dilakukan.
Pihak administrasi rumah sakit juga menyoroti lemahnya pencatatan pra dan pasca operasi. Kondisi ini, menurut pejabat kesehatan, berpotensi membahayakan pengendalian infeksi serta meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu maupun bayi.
Tantangan dalam Sistem Kesehatan India
Di India, kelahiran melalui operasi sesar memang meningkat dari 17 persen pada 1998-1999 menjadi lebih dari 21 persen dalam beberapa waktu tahun terakhir. Faktor pendidikan ibu, status ekonomi, serta akses ke layanan medis modern menjadi faktor utama yang mendorong tingginya angka tersebut. Namun, para pakar kesehatan juga memperingatkan adanya risiko jangka panjang. Beberapa penelitian menemukan keterkaitan antara kelahiran sesar dengan meningkatnya diagnosis autisme maupun ADHD pada anak, meski hubungan kausalitasnya belum terbukti.
Pada 2018, jurnal medis The Lancet bahkan menyebut fenomena ini sebagai bagian dari “epidemi operasi sesar global”, prosedur yang di satu sisi dapat menyelamatkan nyawa, namun di sisi lain menimbulkan pertanyaan mengenai praktik medis yang berlebihan.
Kasus Lain: Dokter Tidur Saat Pasien Darurat Tiba
Masih di India, terjadi kasus lain yang mengejutkan. Seorang dokter residen junior tidur saat pasien kecelakaan tiba di instalasi gawat darurat (IGD) tempatnya bekerja. Akibatnya, pasien tersebut kehilangan banyak darah hingga berujung pada kematian.
Kejadian ini terjadi di Lala Lajpat Rai Memorial Medical College Meerut, India, Senin (28/7/2025). Seorang dokter residen junior yang berjaga saat pasien bernama Sunil Kumar (30) datang bersimbah darah. Kumar ditinggalkan tanpa pengawasan berjam-jam lamanya di IGD sementara dokter residen terlihat tidur.
Dalam sebuah rekaman CCTV, dokter residen asal Sekolah Tinggi Kedokteran Lala Lajpat Rai Memorial (LRRM) terlihat tidur di depan AC. Salah satu kakinya telentang di atas sebuah meja yang berada di dekatnya. Di saat bersamaan, keluarga korban memohon bantuan. Keluarga Kumar mengaku telah menunggu lama hingga dokter yang bertugas di rumah sakit itu terbangun.
Menyadari kondisinya yang kritis, keluarga Kumar juga meminta bantuan tenaga medis lain. Namun, upaya penyelamatan tersebut tidak berhasil. “Kumar, yang terbaring di atas tandu dan mengalami pendarahan hebat, dibiarkan meninggal dunia,” klaim keluarga, melansir dari Kompas.com.
Kepala LRRM, Dr. RC Gupta menanggapi video tersebut dan segera memerintahkan pemberhentian sementara terhadap sang residen. “Menanggapi video tersebut, junior yang bersangkutan, Dr. Bhupesh Kumar Rai, segera diberhentikan sementara. Sebuah komite beranggotakan tiga orang dibentuk untuk menyelidiki tuduhan keluarga,” jelas Gupta dalam pernyataannya, dikutip dari Times of India.
Korban kecelakaan tersebut kemungkinan dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit pada Senin (28/7/2025) pukul 01.00 dini hari waktu setempat. “Kami juga mencatat fakta bahwa dalam video itu anggota keluarga pasien sedang memohon perawatan,” jelas Gupta.
Pada 2023, tiga dokter di rumah sakit yang sama pernah diberhentikan sementara akibat dugaan memukul anak-anak. Mereka diduga memukul anak laki-laki berusia lima tahun yang menangis kesakitan setelah mengalami patah tulang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!