
Debut yang Menantang untuk Viktor Gyokeres
Arsenal memulai musim Premier League 2025/2026 dengan kemenangan penting 1-0 atas Manchester United di Old Trafford. Meski hasil ini menjadi fokus utama, perhatian publik justru tertuju pada Viktor Gyokeres, penyerang anyar The Gunners, yang menjalani debut resmi dengan performa yang dinilai kurang maksimal.
Gyokeres, yang diboyong dari Sporting Lisbon dengan biaya besar pada musim panas ini, diharapkan menjadi ujung tombak baru Arsenal. Sayangnya, dalam laga pertamanya, ia gagal memberikan dampak signifikan. Data Sofascore menunjukkan bahwa Gyokeres hanya mencatat 21 sentuhan bola, tiga kali berada di kotak penalti, kehilangan bola sebanyak 11 kali, dan hanya mampu menyelesaikan empat dari sembilan umpan yang dilepaskannya.
Meski demikian, pelatih Arsenal Mikel Arteta tidak langsung mengkritik pemain barunya. Justru, ia menilai bahwa Gyokeres telah melakukan banyak hal positif di laga debutnya. “Ia melakukan banyak hal dengan sangat baik, terutama dalam ritme pressing tinggi yang kami terapkan di babak pertama,” ujar Arteta dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Sorotan Tajam pada Lini Depan
Kedatangan Gyokeres diharapkan mampu meningkatkan daya ledak Arsenal. Dengan rekor 97 gol dan 28 assist dari 102 penampilan bersama Sporting Lisbon, ekspektasi penggemar Arsenal sangat tinggi. Namun, dalam laga debutnya melawan Manchester United, Gyokeres tampak kesulitan beradaptasi dengan intensitas permainan Premier League. Bahkan, ia sama sekali tidak melepaskan tembakan ke gawang dalam 90 menit.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan fans: apakah striker tersebut bisa memenuhi ekspektasi besar yang diberikan kepadanya? Beberapa pendukung Arsenal di media sosial mulai mempertanyakan kecocokan Gyokeres dengan sistem Arteta. Namun, sebagian lain meminta kesabaran karena laga kontra United baru menjadi pertandingan resmi pertamanya.
Arteta Pasang Badan
Arteta sendiri berusaha meredam kritik yang ditujukan kepada Gyokeres. Ia menegaskan bahwa performa seorang penyerang tidak bisa hanya diukur dari jumlah gol atau peluang yang diciptakan. “Memang ia butuh waktu lebih dalam mengambil keputusan di beberapa situasi. Itu hal yang akan kami perbaiki. Tapi secara keseluruhan, ia sudah bekerja keras untuk tim,” kata Arteta.
Sang pelatih juga menambahkan bahwa kemenangan di Old Trafford jauh lebih penting dibanding menilai performa individu. Baginya, tiga poin di kandang rival berat merupakan modal berharga untuk memulai musim dengan percaya diri. “Kemenangan tandang ke Old Trafford di laga pembuka adalah hasil besar. Mereka ingin memulai musim dengan momentum, tapi kami berhasil pulang dengan tiga poin. Itu yang paling penting,” lanjut Arteta.
Arsenal Menang dengan Cara Berbeda
Dalam pertandingan tersebut, Arsenal tidak tampil dominan seperti biasanya. Mereka kesulitan menemukan ritme permainan, namun berhasil mencetak gol lewat bek anyar Riccardo Calafiori di babak pertama. Gol itu akhirnya cukup untuk memastikan kemenangan tipis.
Arteta menilai hasil ini menunjukkan bahwa Arsenal kini punya kemampuan untuk menang meski tidak bermain di level terbaik. “Kami menunjukkannya dengan cara berbeda hari ini. Kami bisa memanfaatkan set-piece, bereaksi terhadap kesalahan, dan tetap bertahan dengan baik. Itu soal bagaimana kami berkompetisi,” ucapnya.
Rekor Mentereng Gyokeres Jadi Modal
Meski debutnya kurang menggembirakan, rekor Gyokeres di level klub menunjukkan alasan Arsenal berani menggelontorkan dana besar untuk merekrutnya. Selama memperkuat Sporting Lisbon, ia mencetak 68 gol di liga domestik dan enam gol dalam delapan penampilan Liga Champions.
Catatan tersebut memang tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan di Premier League yang jauh lebih kompetitif. Namun, menurut pengamat sepak bola Inggris, catatan gol itu tetap menjadi sinyal bahwa striker 27 tahun ini punya insting mencetak gol tinggi. “Ia butuh waktu untuk beradaptasi, tapi gol-golnya di Portugal dan Eropa menunjukkan kualitasnya,” tulis Daily Mail dalam analisis pasca laga.
Waktu Menjadi Kunci
Situasi Gyokeres saat ini mengingatkan pada beberapa striker top yang sempat kesulitan di awal kariernya di Inggris, namun akhirnya sukses. Nama-nama seperti Didier Drogba dan Thierry Henry pernah mengalami masa sulit sebelum akhirnya menjadi ikon Premier League.
Fans Arsenal tentu berharap Gyokeres bisa mengikuti jejak tersebut. Namun, untuk mencapai itu, ia butuh kepercayaan dari pelatih dan dukungan penuh dari suporter. Kritik di awal musim bisa saja mengganggu proses adaptasinya.
Kemenangan Arsenal atas Manchester United tetap menjadi headline utama, tetapi sorotan pada Viktor Gyokeres juga tak kalah besar. Performa lesu di laga debut membuatnya berada dalam tekanan, meski Arteta sudah memberikan pembelaan.
Bagi Gyokeres, tantangan sebenarnya baru saja dimulai. Premier League adalah liga dengan tempo tinggi dan fisik yang keras, berbeda jauh dari Portugal. Namun, jika melihat rekam jejaknya bersama Sporting, masih ada optimisme bahwa striker Swedia itu bisa segera menemukan ketajamannya.
Untuk saat ini, Arteta dan Arsenal memilih untuk bersabar. Kemenangan di Old Trafford memberi ruang bagi Gyokeres untuk membangun kepercayaan diri. Jika ia bisa cepat beradaptasi, bukan tidak mungkin musim ini akan menjadi panggung barunya di sepak bola Inggris.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!