Dari Sawit Tak Produktif Jadi Produk Bernilai: Cerita Kreatif Nek No di Jambi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dari Sawit Tak Produktif Jadi Produk Bernilai: Cerita Kreatif Nek No di Jambi

Kreativitas Mengubah Limbah Sawit Jadi Produk Berharga

Di Provinsi Jambi, kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal terus berkembang. Salah satu contohnya adalah Bunda Rina, pemilik Rumah Kreatif Nek No, yang berhasil mengubah limbah pohon kelapa sawit menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Inovasi ini menunjukkan bagaimana sumber daya alam yang dianggap tidak produktif bisa diubah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Provinsi Jambi dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi pada tahun 2023 menunjukkan bahwa luas area perkebunan sawit mencapai hampir 1,2 juta hektar. Dari lahan tersebut, produksi minyak kelapa sawit (CPO) mencapai lebih dari 2,7 juta ton. Potensi besar ini memberikan dasar bagi inovasi seperti yang dilakukan oleh Bunda Rina.

Salah satu produk andalan dari Rumah Kreatif Nek No adalah Gulaja, sebuah gula merah asli Jambi yang diolah dari air nira pohon sawit. Bahan baku utama yang digunakan adalah pohon sawit tua berusia di atas 20 tahun, yang biasanya dianggap tidak lagi produktif. Namun, Bunda Rina melihat peluang di sana. Ia menyebutkan bahwa meskipun dianggap limbah, pohon-pohon tersebut memiliki potensi yang luar biasa jika dikelola dengan benar.

"Gulaja memiliki rasa yang tidak terlalu berbeda dengan gula merah dari kelapa, tetapi lebih legit," ujar Bunda Rina. Ia menjelaskan bahwa perbedaan utama antara Gulaja dan gula merah dari kelapa hanya terletak pada proses produksi. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki nilai tambah yang signifikan tanpa mengurangi kualitas rasa.

Selain gula merah, Rumah Kreatif Nek No juga mengembangkan berbagai produk turunan dari kelapa sawit. Beberapa di antaranya adalah cokelat sawit, kopi gula sawit, dan berbagai olahan pangan lainnya. Inovasi ini membuka banyak peluang ekonomi baru, terutama bagi masyarakat desa yang memiliki kebun sawit yang sudah tua.

Bunda Rina mengajak masyarakat untuk melihat potensi ekonomi yang ada di sekitar mereka. Ia berharap, dengan inovasi ini, masyarakat dapat bangga terhadap produk-produk lokal dan memanfaatkan sumber daya yang ada di Jambi.

Produk Gulaja yang dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp 18 ribu ini telah menarik perhatian banyak orang. Bagi yang ingin mencoba langsung, dapat melakukan pemesanan melalui nomor telepon 082377607799. Ini menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk mengenal dan mendukung inovasi lokal.

Dengan kreativitas dan inovasi seperti ini, Provinsi Jambi semakin menunjukkan potensinya sebagai daerah yang mampu mengembangkan produk unggulan dari sumber daya alam yang dimiliki. Semangat untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal terus berkembang, memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.