
Peran Makanan dalam Mengurangi Stres
Stres yang terjadi sehari-hari sering kali tidak bisa dihindari. Bisa saja disebabkan oleh tekanan kerja, masalah keluarga, atau bahkan cuaca yang tidak menentu. Namun, ternyata makanan yang kita konsumsi memiliki peran besar dalam bagaimana tubuh merespons tekanan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi dari makanan bisa membantu mengatur suasana hati, menurunkan peradangan, dan menjaga keseimbangan hormon stres seperti kortisol.
Mekanisme biologis tubuh ketika menghadapi stres melibatkan peningkatan produksi hormon kortisol. Jika kadar kortisol tinggi dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, hingga melemahnya sistem imun. Dengan pola makan yang sehat, tubuh bisa lebih siap menghadapi tekanan. Nutrisi seperti omega-3, magnesium, vitamin B, serta probiotik dikenal membantu menjaga keseimbangan tubuh dalam menghadapi stres.
Makanan yang Bisa Membantu Mengurangi Stres
Berikut beberapa makanan yang direkomendasikan untuk membantu mengurangi stres:
-
Ikan Berlemak
Ikan seperti salmon, tuna, mackerel, dan sarden adalah sumber asam lemak omega-3. Zat ini berperan penting dalam menurunkan peradangan dan menjaga suasana hati tetap stabil. Konsumsi rutin ikan berlemak juga bisa menekan hormon stres dan meningkatkan fungsi otak. -
Kacang dan Biji-bijian
Almond, walnut, chia seeds, dan pumpkin seeds kaya akan magnesium, vitamin B, dan antioksidan. Nutrisi-nutrisi ini berfungsi menenangkan sistem saraf. Magnesium dari kacang juga membantu mengatur respons tubuh terhadap kecemasan dan stres. -
Sayuran Hijau dan Whole Grains
Sayuran hijau seperti bayam dan kale mengandung folat dan magnesium, yang membantu produksi serotonin—hormon yang membuat kita merasa tenang. Oatmeal atau quinoa memberikan energi stabil sepanjang hari sehingga mengurangi rasa lelah dan cemas. -
Buah dan Berries
Blueberry dan strawberry kaya akan vitamin C dan antioksidan. Vitamin C diketahui mampu menurunkan tekanan darah dan kadar kortisol saat tubuh sedang tegang. -
Yogurt dan Makanan Fermentasi
Kesehatan usus terbukti berkaitan dengan kesehatan mental. Yogurt, kefir, atau kimchi kaya probiotik yang mendukung keseimbangan mikrobiota usus. Probiotik juga bisa membantu produksi serotonin, yang 90 persennya diproduksi di saluran pencernaan. -
Dark Chocolate
Dark chocolate dengan kadar kakao minimal 70 persen mengandung flavonoid yang bisa menurunkan kortisol. Cokelat hitam dinilai sebagai camilan menenangkan bila dikonsumsi dalam jumlah wajar. -
Teh Herbal dan Matcha
Chamomile tea dikenal meredakan ketegangan otot. Matcha, bubuk teh hijau dari Jepang, kaya L-theanine yang membantu rileks sambil tetap fokus. Matcha menjadi pilihan minuman ideal untuk menjaga ketenangan sekaligus konsentrasi. -
Saffron
Rempah mewah ini memiliki sifat antidepresan alami dan bisa membantu tidur lebih nyenyak.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Tidak semua makanan bersahabat dengan kesehatan mental. Makanan ultra-prosesed, makanan tinggi gula, serta konsumsi kafein berlebihan justru bisa memperburuk stres dengan membuat energi naik-turun secara ekstrem.
Cara Praktis Memasukkan ke Menu Harian
Beberapa contoh kombinasi makanan yang bisa dimasukkan ke dalam menu harian:
- Sarapan: Oatmeal dengan blueberry.
- Camilan siang: Segenggam almond atau yogurt dengan chia seeds.
- Makan siang: Salmon panggang dengan salad kale.
- Malam: Segelas teh chamomile atau dark chocolate kecil.
Kombinasi sederhana ini bisa menjadi rutinitas harian untuk mengurangi stres tanpa harus mengandalkan suplemen. Dengan mengadopsi pola makan sehat yang kaya akan nutrisi tertentu, tubuh akan lebih tangguh menghadapi tekanan hidup. Langkah kecil seperti menambahkan segenggam kacang atau secangkir teh herbal setiap hari bisa menjadi awal menuju pikiran lebih rileks dan tubuh yang lebih sehat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!