Campak Menyebar di Sumenep, Pentingnya Imunisasi Anak oleh Orangtua

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Wabah Campak di Sumenep Mengkhawatirkan

Wabah campak yang menyebar di lima kecamatan di kabupaten Sumenep, Jawa Timur, semakin mengkhawatirkan. Hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat wabah tersebut mencapai 17 orang. Hal ini memicu pemerintah setempat untuk menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagai langkah penanggulangan.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyebutkan bahwa tingginya angka kematian dan kasus campak terkait dengan cakupan imunisasi yang rendah selama masa pandemi Covid-19. "Selama empat tahun terakhir, banyak anak-anak kita yang tidak mendapatkan vaksin campak karena pembatasan kegiatan masyarakat," ujar Bupati.

Pada usia sembilan bulan, anak seharusnya sudah mendapatkan vaksin campak melalui posyandu atau puskesmas. Namun, selama pandemi, aktivitas seperti posyandu dibatasi, sehingga banyak anak yang terlewat dari jadwal imunisasi.

Penyebab dan Gejala Campak

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Morbillivirus dari keluarga paramyxovirus. Penularannya sangat cepat melalui droplet yang dikeluarkan saat pengidap bersin atau batuk. Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika seseorang menyentuh permukaan yang terkena droplet lalu menyentuh hidung atau mulut.

Gejala umum campak meliputi demam tinggi di atas 38 derajat Celsius dan munculnya ruam merah pada beberapa bagian tubuh. Menurut informasi dari situs web resmi jaringan rumah sakit Primaya, campak tidak memiliki obat khusus, sehingga pencegahan melalui imunisasi menjadi sangat penting.

Jenis Vaksin Campak dan Manfaatnya

Ada dua jenis vaksin yang tersedia untuk mencegah campak, yaitu MMR dan MMRV. Vaksin MMR dapat melindungi dari tiga penyakit, yaitu campak, gondongan, dan rubella. Sementara itu, vaksin MMRV juga melindungi dari cacar air.

Vaksin MMR biasanya diberikan mulai usia 12 sampai 15 bulan untuk dosis pertama, dan usia 4 hingga 6 tahun untuk dosis kedua. Sedangkan vaksin MMRV tersedia untuk anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun. Di beberapa puskesmas, vaksin campak dan rubella diberikan pada anak usia sembilan bulan, serta pengulangan pada usia 18 bulan.

Efektivitas dan Efek Samping Vaksin

Vaksin MMR efektif dalam melindungi tubuh dari infeksi dan komplikasi tiga penyakit. Efektivitasnya mencapai 93 persen untuk campak, 78 persen untuk gondongan, dan 97 persen untuk rubella. Dosis kedua meningkatkan efektivitasnya menjadi 97 persen untuk campak dan rubella, serta 88 persen untuk gondongan.

Meskipun vaksin ini umumnya aman, ada efek samping yang bisa terjadi. Efek samping ringan meliputi demam ringan, nyeri di area suntikan, dan kemerahan. Efek samping berat, seperti ruam menyeluruh, kehilangan pendengaran, kejang, kerusakan otak, dan penurunan trombosit, jarang terjadi, hanya 1 dari 1000 kasus.

Siapa yang Tidak Disarankan Divaksin?

Mereka yang memiliki reaksi alergi terhadap komponen vaksin MMR tidak disarankan untuk divaksin. Selain itu, penderita TB, penyakit autoimun, kanker, serta mereka yang sedang menjalani perawatan yang melemahkan sistem imun, sebaiknya menunda vaksin. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan sebelum mendapatkan vaksin.

Bahaya Komplikasi Akibat Campak

Campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti radang telinga, bronkitis, pneumonia, dan ensefalitis. Oleh karena itu, imunisasi sangat penting untuk melindungi anak-anak dari risiko ini.

Situasi Terkini di Sumenep

Lima kecamatan dengan kasus campak terbanyak di Sumenep adalah Kalianget, Rubaru, Kota, Dasuk, dan Saronggi. Data menunjukkan jumlah kasus masing-masing kecamatan, yaitu 220 kasus di Kalianget, 146 di Rubaru, 122 di Kota, 115 di Dasuk, dan 107 di Saronggi.

Untuk menekan penyebaran, pihak dinas kesehatan akan menggelar imunisasi massal mulai Senin mendatang. Target imunisasi mencakup anak usia sembilan bulan hingga 59 bulan di 26 puskesmas, baik di daratan maupun kepulauan. Mayoritas korban meninggal belum mendapatkan vaksin campak, bahkan ada yang sama sekali tidak terimunisasi.