
Peran Indonesia dalam Ekonomi Asia Tenggara yang Tangguh
Di tengah persaingan ketat antar negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia justru menunjukkan daya tahan ekonomi yang kuat. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat dari firma properti global, CBRE, yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Menurut Chairman & CEO CBRE untuk India, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika, Anshuman Magazine, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 4,8 persen oleh IMF, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga. Ia menilai bahwa Indonesia mampu bertahan dengan kondisi yang stabil, bahkan dalam situasi sulit seperti krisis keuangan global atau pandemi COVID-19.
Anshuman memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2026 dan 2027. Ia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat investasi di kawasan ini.
Membuka Peluang Investasi yang Lebih Luas
Meskipun Vietnam berhasil menarik banyak investasi manufaktur, terutama dari perusahaan yang beralih dari China (China Plus One), CBRE melihat peluang jangka panjang yang besar di Indonesia. Managing Director CBRE Indonesia, Chilia Widjaja, menilai bahwa Indonesia bisa menjadi kendaraan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) masuk ke dalam negeri.
Pertumbuhan FDI Indonesia tercatat meningkat dari 50 miliar dolar AS pada 2023 menjadi 26 miliar dolar AS pada pertengahan tahun ini. Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin diminati sebagai tujuan investasi.
Sektor Properti dan Manufaktur yang Menjanjikan
CBRE saat ini belum dapat menyebutkan target spesifik karena baru saja memulai proyeknya di Indonesia. Namun, mereka sangat optimistis dengan kondisi pasar di negara ini. Optimisme ini didasarkan pada beberapa indikator utama.
Pertama, sektor perkantoran menunjukkan tren positif. Tingkat okupansi dan harga sewa mulai membaik. Kedua, sektor industri dan manufaktur mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Contohnya adalah pabrikan kendaraan listrik (EV) asal China yang mulai berinvestasi di Subang, Jawa Barat.
Chilia menambahkan bahwa resiliensi ekonomi Indonesia telah terbukti melalui berbagai krisis yang pernah terjadi. Hal ini memberikan keyakinan bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi secara lebih baik.
Masa Depan Perekonomian yang Cerah
Head of Real Estate Asia dari Turner & Townsend, Sumit Mukherjee, menekankan bahwa masa depan perekonomian Indonesia sangat cerah, terutama jika pemerintah terus mempermudah regulasi dan proses bisnis bagi investor.
Ia menilai bahwa semakin mudah berbisnis di Indonesia, semakin besar pula minat investor untuk berinvestasi. Dengan dukungan dari pemerintah dan stabilitas ekonomi yang terjaga, Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang lebih pesat lagi di kawasan Asia Tenggara.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!