Perjalanan Politik dan Aktivisme Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menjadi perhatian publik setelah mengambil keputusan yang mengejutkan pada September 2025. Ia resmi mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. Keputusan ini diambil setelah pernyataan kontroversial dalam sebuah podcast yang viral di media sosial pada Februari 2025.
Dalam podcast tersebut, Rahayu menyampaikan pandangan bahwa generasi muda sebaiknya berwirausaha daripada hanya mengandalkan pekerjaan formal. Pernyataan ini menuai kritik luas dari masyarakat yang merasa ucapan tersebut tidak peka terhadap kondisi lapangan kerja saat ini. Meski telah menyampaikan permintaan maaf, ia memutuskan untuk mundur demi menjaga kepercayaan publik.
Meski demikian, Rahayu tetap berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa tugas legislasi terkait RUU Pariwisata yang sedang dibahas. Ia juga berjanji akan terus melanjutkan perjuangannya di luar parlemen untuk isu-isu sosial.
Karier Politik dan Kiprah di Dunia Sosial
Rahayu dikenal sebagai aktivis yang aktif dalam memperjuangkan hak perempuan, anak, serta melawan perdagangan manusia. Ia pertama kali masuk ke DPR RI pada 2014 hingga 2019 sebagai anggota Partai Gerindra. Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih sebagai wakil rakyat dari Dapil DKI Jakarta III periode 2024–2029.
Selain sebagai anggota legislatif, Rahayu juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020–2025. Kiprahnya di dunia politik dan sosial membuat namanya masuk daftar Fortune Indonesia 40 Under 40 tahun 2025.
Di samping itu, Rahayu juga aktif mendorong kewirausahaan anak muda dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Ia percaya bahwa pemberdayaan masyarakat melalui inovasi dan kreativitas adalah kunci untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Kontroversi dan Tindakan yang Diambil
Kontroversi bermula dari pernyataan dalam sebuah podcast yang kembali viral pada September 2025. Dalam video tersebut, Rahayu menyampaikan pandangan bahwa generasi muda sebaiknya lebih fokus pada wirausaha daripada hanya mencari pekerjaan formal. Ucapan ini dinilai kurang sensitif oleh banyak kalangan, terutama mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Setelah menghadapi kritik yang cukup keras, Rahayu segera menyampaikan permintaan maaf. Namun, ia memutuskan untuk mundur dari kursi DPR RI demi menjaga kepercayaan publik. Langkah ini menunjukkan integritas dan tanggung jawab yang tinggi dari seorang tokoh politik.
Meskipun mundur dari posisi legislatif, Rahayu tetap berkomitmen untuk melanjutkan advokasi isu-isu sosial. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat melalui jalur lain.
Latar Belakang Pribadi dan Pendidikan
Lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986, Rahayu berasal dari keluarga dengan latar belakang politik ternama. Ia adalah putri dari Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo, serta keponakan Presiden Prabowo Subianto. Pendidikan formalnya dimulai dari SD Tarakanita 2 Jakarta, lalu dilanjutkan ke Singapura dan Swiss.
Ia meraih gelar sarjana dari University of Virginia jurusan Classics and Drama pada tahun 2005. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di London dengan studi screen acting pada tahun 2007.
Biodata Lengkap
- Nama Lengkap: Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo
- Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 27 Januari 1986
- Orang Tua: Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo
- Keluarga: Keponakan Presiden Prabowo Subianto
- Pendidikan: SD Tarakanita 2, United World College Singapore, Collège du Léman Swiss, University of Virginia, ISSA London
- Karier: Anggota DPR RI 2014–2019, 2024–2029; Wakil Ketua Umum Partai Gerindra 2020–2025; aktivis perempuan dan anak
- Prestasi: Fortune Indonesia 40 Under 40 (2025)
- Hiburan: Aktris trilogi film Merah Putih (2009–2011), presenter televisi
- Kehidupan Pribadi: Menikah dengan Harwendro Aditya Dewanto sejak 2014, memiliki dua anak
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo adalah contoh nyata dari seorang figur publik yang konsisten dalam memperjuangkan isu sosial. Meski harus mundur dari kursi DPR, langkahnya membuktikan komitmen dan integritas politik yang tinggi. Ia tetap berkomitmen untuk melanjutkan advokasi untuk masyarakat di luar parlemen.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!