
Ancaman Serangan Siber Melalui Ponsel dan Perbedaan Keamanan Antara iPhone dan Android
Serangan siber melalui ponsel semakin marak terjadi, terutama dengan memanfaatkan celah keamanan yang ada di sistem operasi. Salah satu modus serangan yang sering digunakan adalah pengiriman file APK melalui aplikasi seperti WhatsApp. File ini biasanya dikirim dengan dalih undangan pernikahan, tagihan listrik PLN, atau laporan pajak. Meski serangan ini lebih umum menyerang pengguna ponsel berbasis Android, tidak berarti iPhone jauh dari ancaman.
File APK (Android Package Kit) merupakan format file yang digunakan untuk mendistribusikan dan menginstal aplikasi pada sistem operasi Android. Karena sifatnya yang khusus untuk Android, file ini tidak dapat diinstal di ponsel iPhone yang berbasis iOS. Namun, meskipun demikian, keamanan iPhone tidak sepenuhnya bebas risiko.
Pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, menjelaskan bahwa baik iPhone maupun Android memiliki risiko terkena serangan siber. Namun, secara teknis, iPhone dinilai lebih aman karena pembatasan instalasi aplikasi hanya dari Apple Store. Hal ini membuat pengguna iPhone tidak bisa menginstal aplikasi dari sumber luar yang tidak terverifikasi.
“iPhone relatif lebih aman, khususnya dari ancaman APK pencuri SMS OTP,” ujar Alfons. Meskipun begitu, dia menekankan bahwa keamanan iPhone tidak sepenuhnya terjamin. Ada bentuk penipuan lain seperti phishing dan scam yang bisa dilakukan tanpa memerlukan instalasi aplikasi.
Phishing adalah kejahatan digital yang bertujuan untuk mencuri informasi sensitif korban, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit. Penipuan ini sering dilakukan melalui email atau pesan teks yang mengandung link berbahaya. Jika korban mengklik link tersebut, data ponsel mereka bisa diakses atau diminta untuk mengisi informasi pribadi.
Scam sendiri merujuk pada tindakan penipuan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari korban. Bentuk-bentuk penipuan ini bisa sangat beragam, mulai dari penipuan online hingga penipuan melalui telepon.
Alasan iPhone Lebih Aman Daripada Android
Salah satu alasan mengapa iPhone lebih aman adalah karena ketidakmampuan pengguna untuk menginstal aplikasi dari luar Apple Store. Hal ini memberikan kontrol yang lebih ketat terhadap aplikasi yang ada di dalam sistem. Dengan demikian, fleksibilitas iPhone lebih rendah dibandingkan Android, namun hal ini juga menjadi kelebihan dalam hal keamanan.
Di sisi lain, Android memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi karena pengguna bisa menginstal aplikasi dari berbagai sumber. Namun, fleksibilitas ini juga membuat Android lebih rentan terhadap ancaman dari aplikasi yang tidak terverifikasi. Menurut Alfons, fleksibilitas dalam mengatur aplikasi menyebabkan lebih banyak ancaman dari aplikasi di luar kontrol Google.
Selain itu, faktor hardware juga memengaruhi tingkat keamanan. iPhone hardware-nya hanya diproduksi oleh Apple, sehingga saat diperlukan update patch atau penyempurnaan software, prosesnya bisa dilakukan dengan cepat. Hal ini memastikan bahwa keamanan iPhone tetap terjaga.
Sementara itu, Android hardware-nya diproduksi oleh banyak vendor, sehingga hanya Android Flagship yang dikontrol Google. Untuk vendor lain seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, atau merek lain, update sistem bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Hal ini bisa menyebabkan waktu tanggap yang lebih lambat, meningkatkan risiko kerentanan.
Selain itu, beberapa vendor mengembangkan OS turunan dari Android seperti Color OS (OPPO), Samsung One UI, dan Xiaomi MIUI. Menurut Alfons, hal ini membuat jalur update menjadi lebih panjang dan tidak menutup kemungkinan masalah kompatibilitas. Dengan demikian, keamanan Android bisa lebih rentan dibandingkan iPhone.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!